Wina (ANTARA News/AFP) - Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pengembangan (EBRD) Rabu memperingatkan kemungkinan kejatuhan untuk Eropa Timur dari dampak krisis keuangan di Yunani.

Di antara risiko utama untuk pertumbuhan di pusat dan timur Eropa adalah "limbah dari Yunani karena bank-bank Yunani sangat kuat di Eropa selatan dan timur," kepala penelitian EBRD Jeromin Zettelmeyer mengatakan dalam berita briefing.

Faktor risiko lain akan menjadi sebuah "pemulihan lambat dan gemetar di zona euro," ahli memaparkan.

"Negara-negara ini mungkin harus mengandalkan pada kurangnya pembiayaan asing ... dan mungkin harus membuka jalan bagi reformasi domestik ... tapi saya tidak melihat banyak antusiasme untuk saat ini," kata Zettelmeyer.

Awal pekan ini, EBRD menaikkan perkiraan pertumbuhan 2010 untuk ke-30 negara bekas blok Soviet dalam berinvestasi menjadi 3,3 persen dari 2,5 persen sebelumnya.

Zettelmeyer mengatakan ada "berita bervariasi" yang datang dari negara-negara tersebut.

"Modal bukan mengalir keluar dan tidak terburu-buru kembali," katanya.

Sementara pertumbuhan dirancang untuk naik, atau sudah melakukan hal itu, kabar buruknya adalah pengangguran diperkirakan terus meningkat menjadi antara 6,0 dan 16 persen, para ahli memperingatkan.

Satu-satunya perkecualian adalah Slovakia dan Polandia, yang akan mencapai pertumbuhan 4,0 persen dan 3,6 persen masing-masing pada 2011.

Ukraina, Rumania dan Bulgaria "mungkin harus melakukan penyesuaian fiskal besar," katanya. Namun, saat ini pemerintah sayap kanan di Bulgaria muncul "bersedia melakukan reformasi." (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010