Ya benar dua pegawai apotek tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, yakni seorang laki-laki berusia 54 tahun dan wanita berusia 41 tahun
Bandarlampung (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pemerintah Kota Bandarlampung membenarkan bahwa dua pegawai Apotek Rosa yang berada di Jalan Z.A Pagaralam Kecamatan Rajabasa, telah terkonfirmasi positif COVID-19 pada Rabu (9/9).

"Ya benar dua pegawai apotek tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, yakni seorang laki-laki berusia 54 tahun dan wanita berusia 41 tahun," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa kedua pasien tersebut terkonfirmasi bukan dari hasil penelusuran (tracing) dari pasien sebelumnya maupun memiliki riwayat perjalanan.

"Jadi pasien laki-laki ini pernah mengadakan acara yang dihadiri oleh saudara-saudaranya dari Pulau Jawa sehingga dia berkontak erat, dan saat dilakukan pemeriksaan tes usap (swab) yang bersangkutan positif COVID-19," katanya.

Sedangkan untuk pasien wanita, yang bersangkutan merupakan rekan kerja dan satu ruangan dengan pasien laki-laki tersebut sehingga dilakukan pemeriksaan swab, dan hasilnya juga positif.

Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Bandarlampung berjumlah 207 dengan 148 telah sembuh yang masih diisolasi mandiri 27 orang dan diisolasi di rumah sakit dua orang serta 13 lainnya meninggal dunia.

Apotek Rosa yang menjadi tempat kerja dua pegawai tersebut saat ini telah menutup kegiatan praktiknya bahkan sejak Kamis (10/9) 2020 tidak melakukan aktivitas.

"Kita juga sudah melakukan penelusuran kepada orang-orang pernah kontak dengan mereka," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarpampung itu pun meminta kepada untuk warga setempat agar tidak berpergian ke luar daerah bila tidak terlalu penting sebab beberapa kasus yang ditemui merupakan dari pelaku perjalan ataupun berkontak erat dengan orang dari provinsi lain.

"Menangani COVID-19 ini kita harus bisa kerja sama, saling mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan, apalagi saat ini kasus di Bandarlampung terus meningkat yang artinya virus ini masih ada sehingga saya minta masyarakat harus lebih waspada," demikian Ahmad Nurizki.

Baca juga: Polisi tingkatkan patroli setelah Kota Bandarlampung masuk zona merah

Baca juga: Dua orang positif COVID-19 di Bandarlampung meningal dunia

Baca juga: IDI Bandarlampung: Herbal anti corona belum teruji khasiatnya

Baca juga: Dinkes Bandarlampung ajak warga lakukan PHBS tangkal COVID-19

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020