Kotabaru (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), segera mengembangkan energi alternatif biogas, dari limbah kotoran sapi dalam rangka mengoptimalkan pengembangan energi terbarukan.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru, H Akhmad Rivai, MSi, di Kotabaru, Selasa, mengungkapkan, di Kotabaru saat ini sedang digalakkan program peternakan sapi, di mana kotoran ternak tersebut cukup besar dan baru dimanfaatkan hanya sebatas pupuk kandang.

"Agar pemanfaatan kotoran sapi itu memiliki nilai tambah, pemerintah akan mengembangkannya untuk menjadi energi alternatif sebagai pengganti minyak tanah dan gas untuk keperluan memasak," katanya.

Seiring dengan keinginan pemerintah daerah, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan juga menawarkan bantuan peralatan pemanfaatan biogas kepada masyarakat di kabupaten/kota di wilayah itu.

"Rencananya Distamben provinsi akan memberikan bantuan peralatan biogas kepada masyarakat yang memiliki ternak sapi di Kotabaru," ujar dia.

Peternak yang bisa memperoleh peralatan biogas dari pemerintah itu memiliki ternak sapi minimal tiga ekor, jarak antara rumah dan kandang sapi berdekatan, serta bersedia memanfaatkan bantuan san merawatnya.

Hingga saat ini di Kotabaru terdapat sekitar 60 peternak sapi yang memiliki lebih dari tiga ekor sapi.

Peternak tersebut tersebar di Kecamatan Pulau laut Utara, Pulau Laut Barat, Kelumpang Hilir, serta Kelumpang Tengah.

"Harapan kita, para peternak sapi di Kotabaru tidak lagi membutuhkan minyak tanah untuk keperluan rumah tangga, karena telah memanfaatkan energi alternatif biogas, sehingga dana yang diperuntukkan membeli minyak tanah dapat ditabung untuk keperluan lain," katanya.(I022/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010