Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Mia Pragawati, warga Desa Lesung Batu, Kecamatan Pagar Gunung, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel) yang diduga dibunuh oknum Paspampres Pratu LH, dimakamkan di desa asalnya, Rabu (3/2),

Korban di bawa dari RSCM Jakarta hari Selasa, pukul 20.00 dan tiba di Lesung Batu, Rabu, pukul 13.30 sore. Jenazah diangkut menggunakan mobil ambulan yang dikemudikan oleh Idrus dengan dikawal dua anggota Paspampres, dipimpin Letda Abdul Latif dari batalion pengawalan Paspampres.

Kedatangan jenazah korban membuat keluarga, kerabat dan masyarakat Lahat berduka. Ratusan orang tampak mengiringi jenazah korban di peristirahatan terakhir di Desa Leseung Batu, Lahat.

Setiba di rumah duka pengawal dari Paspampres tidak bersedia memberikan komentar apapun terkait meninggalnya Mia dengan alasan dilarang Komandan Paspampres Mayjen Marsiam Nurman.

Mia merupakan anak ke lima dari enam bersaudara dari pasangan Susilo (55) dan Tukiem (40), dilahirkan dan dibesarkan di Desa Lesung Batu. Adapun saudara-saudara Mia yaitu Rini, Nursyad, Tri, Hali, Mia dan Agus Harwansyah.

Pemakaman Mia dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lahat, Hj Rukmi Kurnia Sismartianti Aswari, Camat dan Kepala Desa setempat. Pada kesempatan itu Rukmi memberikan santunan sebesar Rp1 juta kepada keluarga korban.

"Kami beserta keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan tidak akan menuntut apapun terhadap tersangka, meskipun sedih rasanya, apalagi dia itu merupakan tulang punggung keluarga," kata Susilo, orangtua korban.

Dia mengatakan, Mia berangkat ke Jakarta empat tahun lalu, untuk melanjutkan sekolah di salah satu SMP sambil bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan di kawasan Pulaugadung.

"Dia itu anak mandiri dan berangkat empat tahun lalu, merantau bersama salah seorang temannya, hingga ia bisa menamatkan SMP di sana. Selama ini Mia sering menelpon atau mengirimkan SMS kepada keluarga, namun sejak seminggu lalu tak pernah lagi, sehingga keluarga menjadi cemas," ungkap dia.

Susilo bertambah cemas setelah menyaksikan pemberitaan di salah satu stasiun televisi, dan setelah kejadian itu ia langsung berangkat ke Jakarta untuk memastikan, yang menjadi korban adalah Mia, dan ternyata dugaannya benar.
(U005*M033/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010