Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah tokoh agama dari Hindu, Islam dan Kristen di Bali, Selasa (9/2) malam berkumpul di Masjid Al Ihsan, Sanur, Denpasar untuk mendoakan mendiang KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

Dari Hindu, hadir antara lain, Pemangku Anak Agung Rai dan Pemangku Anak Agung Oka, dari Islam dipimpin KH Agus Toha Al Amnan, sedangkan dari Kristen ada Pendeta Muda (PdM) Jimmy Hendrik.

Doa bersama yang digelar oleh komunitas bernama "Rumah Gus Dur" dan Persaudaraan Hindu Muslim Bali (PHMB) itu diawali dengan pembacaan tahlilan dipimpin KH Agus Toha yang juga Ketua Majelis Sirajul Tolibin Denpasar. Hadir juga Ketua PHMB Anak Agung Ngurah Agung yang kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota Denpasar lewat jalur independen.

Sekitar 300 orang mengikuti pembacaan tahlilan untuk memperingati 40 hari meninggalnya mantan Presiden RI yang juga dikenal sebagai tokoh pluralisme itu.

Seusai tahlilan, ganti PdM Jimmy Hendrik (Gereja Maranata Denpasar) yang berdoa secara Kristen kemudian dilanjutkan oleh Pemangku Anak Agung Rai.

Pendeta muda Jimmy Hendrik mengatakan bahwa kegiatan semacam ini harus didukung karena merupakan warisan Gus Dur, tokoh yang dikagumi tidak hanya oleh umat Islam, tapi juga semua agama karena semasa hidupnya Gus Dur mengayomi semua umat.

"Namanya kebangsaan itu pasti berbeda, tidak mungkin hanya ada satu macam. Ini merupakan perkembangan luar biasa bahwa kita bisa menjadi satu sebagaimana yang diperjuangkan oleh bapak bangsa Gus Dur," katanya.

Sementara Anak Agung Rai yang juga dikenal sebagai budayawan di Bali mengatakan bahwa Gus Dur adalah tokoh besar yang mendapatkan tempat terhormat di mata masyarakat Bali.

"Sudah selayaknya kita menghormati beliau lewat acara bersama seperti saat ini," katanya. (M026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010