Dalam siaran pers Tim Nasional Penghematan Energi dan Air yang diterima ANTARA News di Jakarta, Sabtu, Juru Bicara FPPEA, M Figo RA mengatakan bahwa aksi damai yang dilakukan tersebut diharapkan dapat mempelopori tumbuhnya kepedulian dan gerakan para pelajar di seluruh penjuru Negeri untuk turut serta dalam menciptakan ketahanan energi dan air nasional.
Selain itu, lanjut dia, kepedulian dan gerakan pelajar ini dapat berperan dalam mensukseskan target Indonesia menurunkan emisi karbondioksida (CO2) sebesar 26 persen pada tahun 2020.
Ia menambahkan bahwa mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan merupakan hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang. Namun hal tersebut memiliki dampak besar bagi kelangsungan hidup dan kelestarian lingkungan.
Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, PT PLN (Persero), dan Tim Nasional Penghematan Energi dan Air, ia mengatakan apabila bangsa Indonesia menghemat 10 persen saja penggunaan listrik maka akan terjadi reduksi emisi sebesar 20,01 juta ton CO2.
Tidak hanya itu, ia mengatakan penghematan listrik tersebut juga akan menghemat biaya sebesar Rp15,4 triliun.
Aksi damai yang bertujuan merayakan hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari dengan cara berbeda tersebut akan dihadiri badut-badut ikon listrik, BBM, dan air. Selain itu juga akan diisi dengan kegiatan pembagian stiker, pin, flyer, dan booklet tips hemat energi.(ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
