Mamuju (ANTARA News) - Sekitar 50 mahasiswa di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Senin melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi kantor DPRD Sulbar.

Mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) tersebut mendesak pemerintah segera menurunkan harga sembako yang dianggap mencekik masyarakat.

Aksi mahasiswa tersebut dilakukan dengan cara berorasi di kantor DPRD Sulbar, mereka juga sempat melakukan aksi baring di jalan serta melakukan aksi "jalan bebek" sebagai bentuk protes terhadap kinerja pemerintah yang dianggap gagal mensejahterakan masyarakat.

Para mahasiswa yang dalam aksinya mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian tersebut menolak berdialog dengan anggota DPRD Sulbar karena mereka menilai DPRD setempat sudah gagal mensejahterakan masyarakat.

"Harga beras naik, hingga mencapai Rp7000 per Kg, juga harga gula pasir Rp13.000 per Kg itu artinya pemerintah gagal mensejahterakan masyarakat,"kata Henrik salah seorang mahasiswa.

Mereka juga menuntut agar pemerintah tetap berpihak kepada petani dan menjadikan sektor pertanian di wilayah itu menjadi benteng ekonomi untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Mereka juga mendesak agar pemerintah memberlakukan pendidikan gratis dan kesehatan gratis dan mencabut diberlakukannya undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP).

Mereka juga mendesak agar pemerintah melakukan menegakkan superemasi hukum dengan mengadili semua koruptor dan hartanya diserahkan kepada negara.

"Pemerintah harus mengembalikan kedaulatan rakyat dan berpihak kepada rakyat," ujarnya.

Mereka mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa hingga pemerintah dapat melakukan perbaikan situasi ekonomi masyarakat dengan menurunkan harga.

Usai melakukan aksinya mahasiswa tersebut membubarkan diri dengan tertib. (MFH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010