Medan (ANTARA News) - Sumatra Utara diharapkan akan menjadi penggerak pertama Trans Sumatra Railway yang meliputi Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Riau, kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan di Medan, Selasa.

"Setelah dioperasikannya dua set kereta komuter KRDI Sri Lelawangsa di Medan ini diharapkan akan menjadi penggerak Trans Sumatra Railway yang meliputi tiga provinsi, yakni Sumut, Sumbar, dan Riau," kata Dirjen dalam pertemuan dengan jajaran Pelindo di pelabuhan Belawan seusai mendampingi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meresmikan pengoperasian Kereta rel Disel Indonesia (KRDI) "Sri Lelawangsa".

Menurut dia, untuk mewujudkan program Trans Sumatra Railway tersebut langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan studi untuk menghidupkan kembali rel di Pelabuhan Belawan menuju Stasiun Belawan yang berjarak sekitar tujuh kilometer.

"Jalan rel di dalam pelabuhan sebagian masih ada tetapi sebagian sudah beralih fungsi sehingga perlu dipelajari status tanahnya,"katanya.

Tundjung mengatakan, dalam pengembangan perkeretaapian nasional ini yang menjadi permasalahan terbesar di antaranya adalah masalah pembebasan lahan sedangkan masalah teknologinya masih dapat mudah diatasi.

Menurut dia, Trans Sumatra Railway nantinya bukan saja meliputi tiga provinsi tersebut tetapi juga akan dikembangkan lagi sampai ke Naggroe Aceh Darusalam dan provinsi lainnya di Sumatra seperti Lampung dan Palembang.

Dipilihnya Sumut sebagai penggerak pertama Trans Sumatra Railway karena Sumut mempunyai Pelabuhan Belawan yang letaknya sangat strategis, sehingga memudahkan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan laut intermodal kereta api, laut, dan udara yang dapat menghubungkan ketiga propinsi tersebut, katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam arahannya juga mengatakan keterpaduan moda transportasi yang dapat menyatukan daerah satu dengan yang dan dari pulau satu ke pulau lain adalah sangat penting dalam menggerakkan pembangunan .

Selain itu juga yang tidak kalah penting adalah kemudahan pelayanan dalam kepengurusan administrasi pelabuhan dengan pelayanan satu pintu sehingga memudahkan arus keluar masuk barang di pelabuhan .

Dengan lancarnya arus barang dari dan ke luar negeri dapat merangsang pertumbuhan barang di daerah ini sehingga dapat mendukung moda transportasi tersebut, katanya .


KRDI Sri Lelawangsa

Sementara itu, saat meresmikan pengoperasian KRDI Sri Lelawangsa sebelumnya, Bambang Susantono mengatakan, angkutan komuter yang menghubungkan kota-kota di sekitar Medan mutlak diperlukan oleh masyarakat Sumut pada umum dan khususnya masyarakat kota Medan.

Ia mengatakan, moda angkutan kereta api saat ini sudah sangat diperlukan oleh masyarakat transportasi di kota-kota besar karena kepadatan lalu lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan akan memberikan image jelek bagi investor dan akhirnya juga akan berdampak pada perekonomian secara keseluruhan.

Ia mengatakan masyarakat kota-kota besar di negara-negara maju pada umumnya sudah mengandalkan moda transportasi kereta api tersebut.

Karena itu, kota-kota besar Negara lain yang masyarakatnya mengandalkan transportasi kereta api pada umumnya kotanya bersih dan tidak berpolusi sehingga sehat untuk dikunjungi wisatawan asing dan menarik bagi investor asing sehingga menghasilkan devisa lebih banyak lagi.

Bambang yakin jika kota-kota besar itu bersih dan nyaman maka pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai 7 hingga 8 persen akan mudah..

KRDI Sri Lelawangsa yang diresmikan tersebut adalah kereta komuter jurusan Medan - Tebing Tinggi (79 Km) dan Lintas Medan-Belawan - Binjai (22 Km).

Ia mengatakan pembiayaan dua set KRDI tersebut satu set bersumber dari dana ABPN 2009 sebesar Rp30,8 miliar dan satu set dari dana stimulus Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melalui Satuan Kerja Pengembangan Sarana Perkeretaapian, sebesar Rp30,8 miliar.

Dua KRDI Sri Lelawangsa merupakan set keenam dan ketujuh dari rangkaian produk KRDI hasil rancang bangun anak bangsa melalui industri dalam negeri yaitu PT. INKA Madiun.

Pemerintah sebelumnya telah menyerahkan 5 (lima) unit KRDI kepada PT. Kereta Api (Persero) masing-masing telah dioperasikan dengan nama KRDI "Banyu Biru" melayani lintas Semarang - Solo - Sragen; KRDI "Kaligung Baru" lintas Semarang - Tegal ; KRDI "Blora Jaya" lintas Semarang - Cepu - Bojonegoro; KRDI "Madiun Jaya" lintas Solo Madiun - Kertosono; KRDI "Seminung" melayani lintas Tanjung Karang - Kota Bumi Lampung. (S006/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010