Bojonegoro (ANTARA News) - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu dini hari tadi, akibat Kali Mengkuris, anak sungai Bengawan Solo, meluap.

"Banjir bandang tersebut akibat air hujan dari wilayah hutan di Kecamatan Kedungadem, yang curah hujannya mencapai 140 mm," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Sabtu.

Hirnowo menyatakan timnya tengah mencek lokasi banjir bandang di sejumlah desa itu  yang menurut data yang masuk, telah mengakibatkan Tanggul Kali Mengkuris jebol sekitar 30 sampai 50 meter di 11 titik mulai Desa Mlinjeng dan Bogangin, Kecamatan Sumberrejo, Desa Tejo dan Pesen, di Kecamatan Kanor.

"Jebolnya Tanggul Kali Mengkuris, itu membuat air menggenangi areal pertanian dan permukiman warga," kata Hirnowo.

Banjir bandang tersebut, terjadi sejak Sabtu dini hari dan terus mengalir ke Bengawan Solo, menjebol Tanggul Kali Mengkuris, anak Bengawan Solo, sekaligus membanjiri puluhan hektare tanaman padi dan permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo.

Semula air yang datang memasuki Tanggul Kali Mengkuris setinggi satu meter, dan kembali melimpas ke atas tanggul, yang selanjutnya menggenangi areal pertanian dan pemukiman.

Ratusan rumah di Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo terendam, sementara tiga hektare tanaman padi rusak parah.

Banjir bandang juga melanda Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo dan merusak  puluhan hektare areal sawah di Desa Bogangin, Kecamatan Sumberrejo.

Sementara di Desa Simbatan, Pesen, Tejo, Palembon dan Samberan, Kecamatan Kanor, tercatat 165 hektare sawah diterjang banjir bandang.

Di wilayah setempat, ratusan permukiman warga tergenang air dan SDN Simbatan 2, karena lingkungan sekolah terendam air banjir, proses kegiatan belajar mengajar diliburkan.

"Di sejumlah titik jalan baik desa dan kecamatan di Kanor dan Sumberrejo, terendam air banjir bandang, dengan ketinggian 0,50 meter," kata Hirnowo memberikan gambaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Kasiyanto menyatakan, belum tahu pasti, jumlah korban warga di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo, yang menjadi korban banjir bandang dari luapan Kali Mengkuris.

Sementara Camat Kanor Djoko Poernomo menyatakan, sebagian warganya terpaksa harus mengungsi namun belum diketahui jumlahnya.

"Yang jelas, bersama warga kami sekarang membuka dapur umum dan sekarang masih terus melakukan pendataan," kata sang camat. (*)
PK-SAS/F002/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010