Banyumas (ANTARA News) - Jenazah balita penderita atresia bilier (Saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal), Abdullah Ichsanul Fikri (19 bulan), dimakamkan di pemakaman umum Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu pagi.

Fikri, nama panggilan Abdullah Ichsanul Fikri, meninggal dunia saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sabtu (20/2) siang.

Jenazah Fikri pada hari itu juga oleh kedua orang tuanya, Ngabdu Salam (33) dan Ani Purwaningsih (32), dibawa pulang ke kampung halamannya di RT04/RW03, Desa Banteran.

Ngabdu mengatakan, anaknya meninggal dunia saat masih menjalani perawatan di RSCM sejak Rabu (10/2) melalui program bantuan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC).

"Setelah menjalani perawatan selama seminggu di RSCM, kondisi Fikri mulai membaik. Bahkan sempat direncanakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang," katanya.

Dokter spesialis anak yang menangani Fikri, DR. dr. Hanifah Oswari, SpA (k)., katanya, menyarankan bahwa kondisi Fikri stabil lebih dulu sebelum dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang.

Tetapi, katanya, pada Minggu (14/2) malam kondisi Fikri justru memburuk dan mengalami muntah darah sebagai akibat ada pembuluh darah yang pecah.

Kendati dokter telah melakukan berbagai upaya untuk kesembuhan Fikri, katanya, anak semata wayang itu tidak bisa diselamatkan nyawanya.

Pada kesempatan itu ia juga menyatakan kecewa karena pemerintah tidak memberikan bantuan melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan alasan keluarga mereka berada di luar daerah.

"Terus terang kami kecewa karena tidak bisa memperoleh jamkesmas. Padahal penyakit Fikri jauh lebih parah ketimbang seorang pasien lain yang di Depok yang bisa mendapatkan jaminan kesehatan daerah," katanya.(PK-SMT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010