Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menyatakan, tidak perlu melakukan rekonsiliasi atau islah dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ketua Dewan Syura PKNU KH Abdurrahman Chudlori (Mbah Dur) di Jakarta, Minggu menyatakan, islah dilakukan jika ada dua pihak atau lebih terlibat konflik, sementara di antara PKNU dan PKB tidak ada konflik.

"Kita `kan tidak `tukaran` (berkonflik), jadi tak perlu islah," kata Mbah Dur di sela-sela Musyawarah Pimpinan dan Silaturahmi Nasional PKNU.

Diakuinya, kiai PKNU sempat berkumpul dan membahas surat yang ditandatangani dua orang deklarator PKB, yakni KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan KH Muchit Muzadi yang intinya menghendaki agar terjadi islah di dalam tubuh PKB.

"Setelah kita pelajari, ternyata yang dimaksud islah oleh deklarator PKB itu islah antara PKB dengan PKB, tidak ada hubungannya dengan PKNU," katanya.

Bahkan, ketika Kiai Muchit mendatangi pendiri PKNU KH Abdullah Faqih, mengingat pengasuh Pesantren Langitan, Tuban, itu dulunya salah satu pendiri PKB di Jawa Timur. "Untuk membicarakan PKB, dengan tegas Kiai Faqih menyatakan kini bukan lagi di PKB, tetapi di PKNU," katanya.

Mbah Dur mengatakan, sejauh ini juga tidak ada upaya untuk mengislahkan PKNU dengan PKB, baik dari pihak PKNU maupun dari pihak PKB.

Ditanya tentang pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang berharap seluruh kekuatan politik berbasis NU kembali bersama-sama membesarkan PKB, Mbah Dur menyatakan, itu hak Muhaimin berbicara demikian.

"Itu `kan Muhaimin, dia ingin PKNU kembali ke PKB. Tetapi, itu tidak bisa karena sudah partai sendiri-sendiri," kata pengasuh Pesantren Tegalrejo, Magelan, Jawa Tengah, tersebut.

Menurut dia, jika memang tujuannya adalah memperjuangkan aspirasi warga NU secara bersama-sama, maka hal itu bisa dilakukan dalam bentuk koalisi. (S024/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010