Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti mengaku skuatnya masih membutuhkan penyerang sayap kiri karena Ruy Arianto masih belum pulih dari cedera lututnya.

"Sejak kehilangan Ruy, kami membutuhkan pemain untuk posisi nomor 11 (sayap kiri-red). Kami masih terus mencarinya," ujar Bima dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Sabtu.

Saat ini, kata Bima, timnya memiliki pemain seperti Raka Cahyana Rizky yang bisa diplot di posisi Ruy. Namun, itu dirasa belum cukup.

Oleh karena itulah, juru taktik timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu berharap Ruy dapat bermain kembali saat Piala Asia U-16.

Peluang itu cukup terbuka mengingat Piala Asia U-16 diundur ke awal tahun 2021 karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Bima Sakti puas dengan performa tiga pemain baru timnas U-16
Baca juga: Timnas U-16 dijadwalkan TC di luar negeri pada Oktober-November


"Mudah-mudahan dia bisa sembuh seiring ditundanya Piala Asia," kata Bima menambahkan.

Sementara di posisi lain, Bima melihat ada pemain yang berpotensi berganti posisi yaitu Dimas Pamungkas. Selama ini Dimas diplot sebagai seorang gelandang bertahan.

"Dimas bisa menjadi bek tengah kiri," kata mantan pemain Persema Malang itu.

Lalu di sektor gelandang bertahan, Bima tertarik dengan kualitas dari salah satu pemain debutan di timnas U-16 yaitu Sandy Triandy.

"Di posisi nomor enam (gelandang bertahan-red) ada Resa Nugraha dan Dimas. Namun, Sandy lumayan bagus di sana, ditambah lagi dia memiliki tinggi sekitar 175 sentimeter," tutur Bima.

Timnas U-16 tengah menjalani TC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, 20-29 September. Ada 30 pemain yang mengikuti pemusatan latihan yang menjadi persiapan menuju Piala Asia U-16 tersebut.

Piala Asia U-16 akan berlangsung di Bahrain awal 2021. Sejatinya turnamen itu dilaksanakan di tempat yang sama pada 25 November-12 Desember tetapi ditunda oleh AFC karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Timnas U-16 pertajam filanesia dan komunikasi
Baca juga: Bima: timnas U-16 tetap TC meski Piala Asia diundur

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020