Dumai (ANTARA News) - Kabut asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan mulai menutupi Bandara Pinang Kampai, Dumai, Riau, yang dikhawatirkan bisa menganggu aktivitas penerbangan di daerah itu.

Kontributor ANTARA Biro Riau di Dumai, Selasa, melaporkan, meski kabut asap menutupi lapangan terbang, namun pejabat bandara menyatakan belum sampai menganggu aktivitas penerbangan.

"Kabut asap yang menutupi bandara ketika mejelang malam hingga siang keesokan harinya, tapi kondisi itu belum mengganggu jadwal penerbangan namun status kita waspada," kata Kepala Bandara Pinang Kampai, Eddi Sukarnadi.

Menurut Eddi, ketika kabut asap menyelimuti bandara itu maka jarak pandang berkurang menjadi 500 meter, tetapi jarak pandang itu masih berada di ambang batas normal dunia penerbangan.

Kabut asap yang menyelimuti bandara itu disebabkan karena kawasan hutan dan lahan yang terbakar berada tidak jauh dari Bandara Pinang Kampai pada radius maksimal 30 kilometer.

Bandara Pinang Kampai yang hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil itu hanya mengandalkan sarana navigasi seperti "non-directional beacon/NDB", lampu landasan, taxi way light, apron light, hangar helikopter, dan helipad.

"Jika kabut asap menyelimuti bandara maka kami akan menghidupkan lampu landasan bagi pesawat yang ingin melakukan pendaratan, selain memperbaharui informasi dari meteorologi dan geofisika," jelasnya.

Dua pekan memasuki musim kemarau di Riau yang terjadi pada Februari 2009, intesitas curah hujan yang terjadi di Kota Dumai berada di bawah normal dan terdeteksi sejumlah titik apai bermunculan.

Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofika (BMKG) Pekanbaru melalui Satelit NOAA 18, mendeteksi sebanyak delapan titik api yang tersebar di tiga daerah di Riau meliputi Kabupaten Siak empat titik api, Bengkalis dan Pelalawan masing-masing dua titik api.

Analisis BMKG Pekanbaru, Warih, mengatakan, jumlah titik api itu menurun jika dibandingkan pada hari sebelumnya yang mencapai 32 titik yang tersebar pada enam daerah termasuk Dumai yang terdeteksi 11 titik api.

"Dalam dua hari ini jumlah titik api di Dumai terus mengalami penyusutan hingga berada titik normal atau tanpa hot spot," ujarnya.
(Ant/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010