Tanah Lot (ANTARA News) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah membayarkan klaim kerugian kepada para nasabah dengan total Rp1,2 triliun selama 2009, yang didominasi akibat kecelakaan pesawat terbang.

Direktur Utama Asuransi Jasindo, Eko Budiwiyono, di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Jasindo di Le Meredian, Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa, mengemukakan, untuk klaim kerugian itu lebih banyak disebabkan karena kecelakan pesawat terbang yang kerap menimpa beberapa maskapai penerbangan.

"Untuk tahun 2008 kami juga telah membayar klaim kepada para nasabah total mencapai Rp1 triliun lebih. Dari jumlah klaim kerugian yang dibayarkan itu lebih banyak akibat bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi di Tasikmalaya, Padang dan Bima beberapa waktu lalu.

"Semua klaim kerugian sudah kami bayarkan dan berjalan dengan baik. Kami akan terus meningkatkan pelayanan kepada klien, dan ini telah menjadi komitmen kami," ujar dia.

Terkait hal itu pula, pihaknya telah memasang peningkatan target untuk produksi premi sebagaimana telah dicetuskan saat pertemuan di Yogyakarta tahun lalu. Diharapkan dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah premi yang akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Dari premi yang ditargetkan pada 2008 berhasil direalisasikan sebesar Rp2,5 Triliun dan meningkat 8 persen menjadi Rp2,8 triliun pada 2009. "Target yang dicapai tersebut semakin memotivasi Jasindo untuk terus bekerja lebih baik lagi ke depan guna mencapai target-target yang telah ditetapkan perusahaan," katanya.

Selama tiga tahun terakhir, kinerja Jasindo menunjukkan perkembangan positif. Indikasinya bisa dilihat dari peningkatan laba yang berhasil dibukukan. "Pencapaian laba pada 2008 sebesar Rp120 miliar, tahun 2009 meningkat menjadi Rp157 miliar. Pada tahun 2010 nanti target kami sebesar Rp200 miliar," sebut dia.

Diakuinya, meski telah menorehkan kinerja menggembirakan, namun keberadaan asuransi kerugian belum sepenuhnya dikenal masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan terus menyosialisasikan keberadaan Jasindo termasuk produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat, seperi produk Jasindo Health Care yang akan dilaunching pada Maret mendatang.

Saat ini dengan jumlah karyawan mencapai 1.500 orang, didukung 89 kantor cabang di seluruh Indonesia, Jasindo akan terus berupaya mendekatkan diri kepada masyarakat. Potensi untuk pengembangan asuransi di Indonesia cukup besar karena masih banyak kelompok masyarakat yang belum mengenal pentingnya asuransi kerugian.

Di tengah ketatnya persaingan jasa asuransi kerugian, tidak menghalangi Jasindo untuk terus meningkatkan kinerjanya. Karena itu, kata Budiwiyono, telah dirancang strategi untuk melakukan penetrasi pasar.

"Saat ini penetrasi premi asuransi kurang dari 20 persen, masih di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura," ujar dia.

Kondisi itu disebabkan karena kepedulian masyarakat terhadap pentingnya asuransi masih minim sehingga perlu lebih ditingkatkan. Padahal saat ini berbagai peristiwa yang menyebabkan kerugian, seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam dan lainnya, sewaktu-waktu dapat terjadi sehingga masyarakat perlu memiliki asuransi.

Pada 2010, Jasindo akan merancang strategi yakni perbaikan produktivitas preminya agar bisa lebih efisien dan efektif. Juga perbaikan tingkat kepuasan nasabah yang dipopulerkan dengan istilah CARE (cepat, akurat, rasional, efisien).

(T.M026/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010