Jakarta (ANTARA News) - PT Askrindo menyatakan tidak akan berhenti menjadi lembaga penjamin program Kredit Usaha Rakyat (KUR) meski harus menanggung rugi, demikian Direktur PT Askrindo Chairul Bahri di Jakarta, Jumat..

"Kami tidak akan berhenti menjamin untuk program KUR," kata Chairul Bahri.

Tahun ini saja, klaim Chairul, Askrindo menjamin kredit KUR sekitar Rp12,7 triliun dengan tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) 5,8 persen.  tetapi dia tidak menampik kredit ini memiliki tingkat risiko lumayan besar.

"Dengan menjamin Rp12,7 triliun dan NPL di atas 5 persen memang agak terasa, tapi kami tidak akan berhenti menjamin," tegasnya.

Askrindo yakin yakin pemerintah khususnya Menteri Koperasi dan UKM tidak akan tinggal diam mendapati kenyataan Askrindo rugi akibat menjamin KUR. "Dengan kerugian perseroan yang kami alami, saya yakin pemerintah tidak akan tinggal diam," katanya.

Ia mempercayai pemerintah akan mendorong lembaga penjamin KUR tidak merugi akibat menyokong program prorakyat kecil itu. Askrindo sendiri telah melaporkan kerugian sekitar Rp88,34 miliar akibat perhitungan penjaminan KUR pada tutup buku 2009.

Tahun ini, perseroan diprediksi masih akan tetap merugi nsekitar Rp79,38 miliar.

Pemerintah sendiri telah menaikkan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) bagi perusahaan penjamin KUR dari semula hanya 1,05 persen menjadi 2,27 persen.

"Kami berharap dengan naiknya IJP potensi kerugian akibat penjaminan KUR yang masih tinggi dapat ditekan," katanya.

Saat ini Askrindo memiliki tingkat gearing ratio (perbandingan antara nilai akumulasi penjaminan dengan modal) sebesar 13 kali. (*)
H016/H-CS/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010