Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh politik yang ditemui oleh staf khusus Presiden Andi Arif dan Felix Wanggai sepakat bahwa penyelesaian kasus Bank Century pasca laporan Pansus DPR berada di ranah hukum sehingga penyelesaian dapat adil dan transparan.

Hal tersebut disampaikan Andi Arif dan Felix Wanggai dalam keterangan pers di kompleks Gedung Dewan Pertimbangan Presiden Jakarta, Sabtu sore usai bertemu dengan Amien Rais pada Sabtu (27/2) siang di eksekutif lounge Garuda Indonesia Bandara Soekarno-Hatta.

"Kita sepakat dengan tokoh-tokoh bahwa persoalan yang benar harus ditunjukkan yang benar dan yang salah harus ditunjukkan yang salah dan siapapun yang tersangkut dalam persoalan penyalahgunaan wewenang harus di proses dalam wilayah hukum," kata Felix.

Dijelaskannya, selain bertemu dengan Amien Rais, maka staf khusus presiden bidang pembangunan daerah Felix dan Andi Arif staf khusus presiden bidang bantuan sosial dan penanganan bencana alam juga bertemu dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budisantoso(Golkar) , Ketua Dewan Pembina Golkar Akbar Tandjung dan mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafi`i Maarif.

"Untuk penanganan penyalahgunaan keuangan di internal bank century harus dilakukan proses hukum dan diselesaikan dalam waktu singkat, berikutnya aspek pengawasan Bank Indonesia itu harus diberi perhatian. Berikutnya tentu yang terpenting dan kami membawa amanat Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, red) bahwa ke depan ketika konteks ekonomi global terus mengalami perubahan, maka arahan dari Presiden adalah bagaimana kita memiliki manajemen penanganan krisis keuangan," kata Felix.

Ia juga menambahkan pertemuan dengan para tokoh tersebut tidak khusus membahas mengenai perkembangan penanganan kasus Bank Century namun juga membicarakan berbagai hal terkait dengan nomenklatur tugas mereka sebagai staf khusus di bidang pembangunan daerah dan penanganan bencana.

"Beberapa hari terakhir kami mencoba untuk membangun tali silaturahim dengan tokoh-tokoh nasional, baik yang berlatar belakang politik maupun ormas. Maksudnya adalah yang pertama membangun tali silaturahim yang lebih erat lagi dengan tokoh-tokoh tersebut dan yang kedua sesuai dengan amanat dari Presiden agar kita selalu membangun komunikasi dengan berbagai tokoh masyarakat juga dengan simpul-simpul masyarakat," katanya.

Sementara itu Andi Arif mengatakan pembicaraan dengan Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung, Priyo Budi Santoso, Akbar Tandjung, Syafi`i Maarif dan Amien Rais memang tidak dapat dihindari untuk membicarakan perkembangan kasus Bank Century karena situasi politik saat ini berhubungan dengan Century.

"Saya dan Felix mencoba untuk memberikan informasi, seperti tim sembilan memberi informasi untuk beberapa tokoh ini. Karena informasi kami berbeda dengan cara pandang tim sembilan," tegasnya.

Ia menambahkan,"Sesungguhnya kalau kita mau lihat secara jernih dan jujur latar belakang pemikiran atau hipotesis yang dibangun tim sembilan dan pansus adalah terjadi arus aliran dana kepada SBY, Demokrat dan tim sukses. Tetapi setelah KPK dipanggil oleh Pansus, PPATK dipanggil , hipotesis itu menjadi bubar. Jadi seharusnya secara sadar Pansus tidak berhasil membuktikan itu kalaupun ada soal hukum di tingkat bailout maka itu ditingkat hukum. Itu yang coba kami jelaskan pada beberapa tokoh ini."

Namun baik Andi maupun Felix menampik upaya ini merupakan bagian dari lobi yang kemudian berujung pada proses tawar- menawar.

"Tidak sama sekali kami menekan , tidak ada tawar menawar politik tidak ada sama sekali. Dan juga kita menjelaskan ada keganjilan, misalkan saat bertemu Pak Syafi`i dan juga disinggung ketika ketemu Pak Amien Rais disampaikan mengapa kita tidak pernah kejar perampokan yang disebut Pak JK sebelum terjadi krisis," paparnya.

Bahkan Andi mensinyalir ada bukti kuat bahwa salah satu inisiator pansus kasus Bank Century melakukan pelanggaran hukum dengan modus seperti dalam kasus Edy Tansil.

"Kami menemukan beberapa bukti yang kuat dimana inisiator Pansus Century melakukan perampokan mirip Edy Tansil, dan kita punya dokumen lengkap dan sampaikan itu pada Pak Amien Rais, Buya Syafi`i Maarif, Bang Akbar Tandjung . Kalau Pak Amien bilang tadi harus diproses secara hukum tidak pandang bulu," kata Andi.

Ia menambahkan,"kita tidak menghalang-halangi Pansus mau melakukan apa pun, cuma bahwa secara moral Pansus ini sudah rapuh, karena salah satu inisiatornya terlibat, ini bukti LC, gadai depositonya, ini bukti kepemilikan saham, 99 persen saham selalang milik saudara Misbakhun ini mirip Edy Tansil, saya tidak tahu persis tapi ini soal inisiator , rakyat dibohongi ini bahwa ada kepentingan besar dibalik salah satu insiator, apakah akan akomodir ini saya kira hukum akan ditegakkan."

Menurut Andi, beberapa tokoh yang ditemui menyambut baik bahwa masalah Bank Century harus diselesaikan secara hukum.

"Kemudian Pak Amien juga berpesan agar apa yang tidak sempat disinggung di Pansus di ranah hukum harus segera diselesaikan".

Sementara saat bertemu dengan Syafi`i Maarif, Andi mengatakan tokoh itu secara khusus berpesan kepada Presiden Yudhoyono mengenai kasus Bank Century yang menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah.

"Khusus Buya Syafi`i berpesan kepada SBY soal kepercayaan, karena kasus Century ini menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah dan bagaimana pemerintah bisa berjalan dengan baik bila tidak menyelesaikan masalah ini," katanya.

Menurut Andi, pesan tersebut merupakan pesan moral yang baik dan pihaknya memberikan informasi yang berimbang.

"Kita berikan info yang seimbang ini. Banyak pihak yang mencoba memanfaatkan ketidakmengertian masyarakat dari mulai kasus DPT hingga Century ini," tegasnya.

Ketika ditanya mengapa data yang ada ini baru disampaikan sekarang, bukan saat pansus berjalan dan menjadi data tambahan, Andi dan Felix mengatakan data itu baru didapat sekarang sehingga setelah diklarifikasi ke sejumlah pihak berwenang baru bisa dipublikasikan.

Dalam kesempatan itu, menindaklanjuti data yang ada dan juga silaturahmi, maka Andi dan Felix juga berencana untuk bertemu dengan sejumlah tokoh lainnya.

Keduanya merencanakan untuk bertemu dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan tokoh Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin.

Ketika ditanya apakah menjadwalkan bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, keduanya mengatakan sudah bertemu dengan Puan Maharani dan Pramono Anung.

"Sudah bertemu Pramono dan Puan, kita ingin ketemu Ibu Mega tapi cukup bertemu Puan, sama saja. Jadi pertemuan dengan Pramono dan Puan terbuka lho," kata Andi.

Terkait dengan pertemuan dengan Amien Rais, baik Andi maupun Felix menyatakan tidak berbicara mengenai pemakzulan, namun ketika ditanya apakah ada kesepakatan mengenai hal tertentu, keduanya mengatakan ada beberapa hal pembicaraan mereka dengan Amien Rais yang tidak dapat disampaikan.(T.P008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010