Kotabaru (ANTARA News) - Warga di Pulau Laut Barat, Kotabaru, Kalimantan Selatan, menagih janji pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Raya Investindo (BRI) di daerah itu, untuk segera memberikan bantuan bibit karet.

Plt Camat Pulau Laut Barat, Zainal Abidin, MSi, di Kotabaru, Sabtu, mengungkapkan, bibit karet tersebut dijanjikan oleh pihak perusahaan PT.BRI pada 2009.

Bantuan tersebut, kata camat, dijanjikan oleh pihak perusahaan, sebagai solidaritas kepada petani yang telah mengalami kerugian akibat perkebunan karet warga terbakar.

Lahan warga itu terbakar diduga berasal dari api yang menjalar dari lahan pengembangan kelapa sawit milik perusahaan yang juga terbakar.

"Tidak tahu siapa yang membakar lahan milik perusahaan itu, informasi yang kami terima lahan perusahaan itu tiba-tiba terbakar dan menjalar ke lahan warga yang telah ditanami sekitar 7.000 batang pohon karet," jelasnya.

Peristiwa tersebut menyebabkan karet yang ditanam warga hangus terbakar, sehingga mereka menderita kerugian yang cukup besar.

Karena tidak memiliki modal untuk menanam kembali, warga mengajukan proposal kepada pihak perusahaan agar dapat memberikan bantuan bibit karet.

"Pada saat pertemuan antara perusahaan dan warga pada Desember 2009 yang difasilitasi unsur Muspika, pihak perusahaan berniat untuk membantu bibit karet kepada warga," kata Zainal.

Namun sampai saat ini, kata dia, bantuan bibit karet tersebut tidak juga terealisasi.

"Sementara warga sangat menunggu-nunggu bantuan tersebut, karena mereka ingin segera dapat menanam karet mumpung masih musim hujan," jelasnya.

Ia mengemukakan, perkebunan tanaman karet warga Lontar yang terbakar tersebut lokasinya berada di Desa Sumbersari.

Sementara itu, pihak perusahaan PT Bumi Raya Investindo, Lukman, belum berhasil dikonfirmasi terkait keinginan warga Pulau Laut Barat tersebut. (I022/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010