Peremajaan ini untuk mengganti tanaman tua dengan tanaman baru yang memiliki produktivitas tinggi, kualitas tinggi....
Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) meremajakan tanaman karet dan kakao milik perkebunan rakyat seluas 350 hektare (ha), karena tanaman tersebut sudah tua dan tidak produktif lagi.

“Peremajaan ini untuk mengganti tanaman tua dengan tanaman baru yang memiliki produktivitas tinggi, kualitas tinggi, sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan bagi pekebun,” kata Kepala Disbun Kaltim Ahmad Muzakkir di Samarinda, Jumat.

Peremajaan seluas 350 ha itu menggunakan anggaran sebesar Rp4,16 miliar, antara lain untuk pengadaan bibit sebanyak 200 ribu batang, kemudian pupuk sebanyak 35 ribu kilogram (kg), dan untuk pengadaan herbisida sebanyak 1.750 liter.

Baca juga: PTPN targetkan 16.000 ha program Peremajaan Sawit Rakyat di Kalbar

Rinciannya adalah untuk peremajaan karet seluas 300 ha dengan anggaran yang dialokasikan senilai Rp3,36 miliar untuk pengadaan bibit karet sebanyak 150 ribu batang, pupuk sebanyak 30 ribu kg, dan herbisida sebanyak 1.500 kg.

Kemudian untuk peremajaan kakao seluas 50 ha dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp798,87 juta, digunakan sebagai pembelian bibit kakao sebanyak 50 ribu batang, pupuk sebanyak 5 ribu kg, dan herbisida sebanyak 250 kg.

Ia menyatakan, selama ini tanaman karet di Kaltim merupakan komoditi tradisional yang sudah sejak lama diusahakan sebagai perkebunan rakyat, seperti di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara.

Saat ini, seiring dengan semakin membaiknya harga karet di pasar komoditi, maka karet kembali banyak diusahakan oleh masyarakat, bahkan di beberapa tempat, karet merupakan komoditas yang menjadi sumber pencaharian utama.

Baca juga: Menko Perekonomian serahkan dana PSR Rp7,38 miliar di Sumut

Untuk kakao, Kaltim merupakan salah satu penghasil kakao rakyat, meskipun area yang diusahakan relatif kecil dibanding di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, tetapi bagi sejumlah petani di beberapa tempat, kakao dijadikan sebagai mata pencaharian utama.

Beberapa daerah yang tercatat sebagai sentra penanaman kakao di Kaltim seperti Kecamatan Sambaliung di Kabupaten Berau, Kecamatan Busang di Kabupaten Kutai Timur, dan hampir semua kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024