Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menegaskan sikap PKS terhadap kasus Bank Century pada sidang paripurna DPR, Selasa dan Rabu (2-3/3), tetap konsisten dan tidak berubah meskipun ada tekanan dan lobi.

"Saya tidak hadir pada pertemuan pimpinan partai-partai anggota koalisi tadi malam. Saya tidak diundang dan masih berada diluar kota, jadi saya tidak tahu apa agendanya," katanya menjawab pertanyaan pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Pers menanyakan kepada Anis Matta, apakah dirinya hadir pada pertemuan pimpinan partai-partai anggota koalisi di kediaman Ketua Partai Demokrat Syarif Hasan, yang juga menteri Koperasi dan UKM, membehas sikap partai-paratai anggota koalisi terhadap kasus Bank Century.

Anis tidak tahu siapa pimpinan PKS yang hadir pada pertemuan itu, karena dirinya masih berada di luar kota dan belum mendapat informasi.

Meskipun dirinya tidak menerima undangan, menurut Anis, tapi PKS tidak diabaikan oleh partai-partai anggota koalisi, karena PKS membuat kesepakatan koalisi dengan Presiden.

Ditegaskannya, PKS menilai pertemuan koalisi yang "official" jika undangannya dari Presiden, selain dari Presiden dianggap tidak oficial.

"Pertemuan boleh dilakukan di mana saja tapi kami anggap tidak offisial, jika undangannya bukan dari Presiden," kata Anis.

Ketika ditanya siapa pimpinan PKS yang "official" pada pertemuan koalisi, menurut dia, sikap dan keputusan resmi PKS soal koalisi dibicarakan antara Ketua Majelis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin dengan Presiden Yudhoyono.

Pertimbangannya, kata dia, karena PKS membuat kesepakatan koalisi dengan Yudhoyono bukan dengan yang lain.

Anis juga membenarkan adanya lobi yang cukup gencar kepada pimpinan PKS serta adanya tekanan tertentu kepada kader PKS.

Ia mencontohkan, tuduhan terhadap anggota DPR dari Fraksi PKS Mukhammad Misbakhun merupakan bagian dari tekanan tersebut.(R024/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010