Medan (ANTARA News) - Pecatur bergelar master nasional (MN) Yohanes Simbolon (42) asal Sumatera Utara (Sumut), Senin sekitar pukul 14:30 WIB, meninggal dunia di kediamannya di Jalan Pabrik Tenun Gang Surau Nomor 8 Medan.

Wakil Sekretaris Pengprov Percasi Sumut, Suhadi, ketika dihubungi ANTARA di Medan Senin mengatakan, Yohanes menghembuskan nafasnya yang terakhir itu karena menderita penyakit kanker.

Menurut dia, Yohanes yang mengalami penyakit kanker di bagian telapak kakinya itu sempat mendapat perawatan di RS Advent Medan.

Sebelumnya, Yohanes juga pernah dirawat dan menjalani operasi di salah satu rumah sakit swasta di Pulau Penang, Malaysia.

Yohanes pecatur terbaik Sumut peraih medali emas di PON XVII/2008 di Kaltim itu, menurut rencana akan dikebumikan, Rabu, (3/2) di kampung halamannya di Kabupaten Samosir atau sekitar 120 kilometer arah barat Kota Medan.

Suhaidi mengatakan, pecatur Yohanes yang meninggalkan satu orang isteri dan tiga orang anak yang masih sekolah, juga pernah dipercaya mewakili Indonesia mengikuti Kejuaraan Catur Olimpiade 2009 di Dresden, Jerman.

Semasih hidupnya, Johanes dikenal cukup baik dengan sesama rekannya, sering memberikan berbagai pengalaman dan ilmu catur kepada masyarakat.

Selain itu, jelasnya, Yohanes juga pernah sebagai guru catur di Medan.

"Yohanes di kalangan pecatur Medan dan Pengprov Percasi Sumut adalah orang yang dikenal jujur, memiliki disiplin tinggi dan pandai bergaul, serta tidak mau menyakiti hati orang lain," kata Suhadi.

Para pengurus olah raga Sumut yang melayat ke rumah duka Yohanes Simbolon di Jalan Pabrik Tenun Gang Surau Medan Petisah, yakni Sekretaris Umum Pengprov Percasi Sumut, Ferry Iskandar, Ketua Harian

KONI Sumut Jhon Lubis, Ketua Anggar Pengprov Sumut Brilian Moktar juga anggota Komisi E DPRD Sumut dan lainnya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010