Jakarta (ANTARA News) - Operator fixed wireless access (FWA) Telkom Flexi menargetkan sekitar satu juta pelanggan baru dari hasil penjualan ponsel FlexiChating.

"Animo masyarakat terhadap ponsel (Hape FlexiChatting) sangat tinggi. Dalam satu bulan saja sudah terjual 110.000 ribu unit," kata Deputy Commerce Telkom Flexi, Judi Achmadi, di Jakarta, Rabu.

Dalam keterangan persnya, Judi mengatakan, hingga akhir 2009, jumlah pelanggan Flexi mencapai 15,7 juta nomor.

Menurutnya, ponsel FlexiChatting dikemas sesuai keinginan anak muda yang ingin mengekspresikan diri dalam situs jaringan sosial.

Dibanderol hanya sekitar Rp200.000, fitur pada FlexiChatting dibenamkan layanan Instant Messenger (IM), Facebook dan Twitter sepuasnya gratis selama satu bulan pertama (empat minggu).

Dengan disain dan hemat biaya hape FlexiChatting, pelanggan dapat mengirimkan IM baik ke pengguna Flexi lainnya dengan menggunakan Flexi Messenger, maupun berinterkoneksi dengan Yahoo Messenger (YM) dan Google Talk (GTalk).

"Pelanggan hanya dikenakan biaya Rp2.000 per minggu untuk chatting sepuasnya. Sedangkan untuk Facebook dan Twitter sepuasnya, masing-masing hanya dikenakan biaya Rp1.000 per minggu," kata Judi.

Menurutnya, paket bundling Flexi dengan vendor ZTE ini diluncurkan pada akhir Januari 2010 dalam dua seri yaitu ZTE-S 130 seharga Rp200.000-an, dan ZTE-C366 yang dibanderol Rp500.000-an.

"Stok tahap pertama sudah terjual. Untuk memenuhi derasnya permintaan, kami menerapkan sistem inden, namun awal Maret ponsel ini sudah ada di pasar," katanya.

Selain FlexiChatting untuk kalangan muda, Telkom Flexi juga menggarap komunitas, seperti para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Flexi-SPSI) dengan target dua juta pelanggan, dan komunitas guru (Flexi-Guru) dengan target satu juta pelanggan.

Menurut Judi, dengan fokus pada segmen tertentu diharapkan pelanggan Flexi lebih loyal karena mereka mempunyai ikatan batin antara profesi dengan konten yang sediakan Flexi.

"Ini bagian dari strategi Flexi yang tidak ingin terjebak dalam perang harga. Kami ingin menjadikan Flexi sebagai alat yang tidak sekadar bicara, tetapi juga fitur layanan data dan internet," tegasnya.
(R017/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010