Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubeidillah Badrun menilai penyelesaian sesungguhnya dalam skandal Bank Century berada pada saat proses hukum berjalan.

"Untuk skandal Century ini, sebenarnya the `real competition`-nya bukan saat ini, Tapi nanti pada saat proses hukum (atas pihak-pihak yang diduga bersalah) berjalan dan mengeluarkan hasil," ujarnya kepada pers di sela-sela acara silaturahmi Poros Wartawan Jakarta (PWJ) di Bogor, Jabar, Sabtu.

Menurut staf pengajar sosiologi politik UNJ itu, pasca lahirnya putusan hukum atas mereka-mereka yang diduga terlibat dalam skandal tersebut maka disitulah pertarungan yang sebenarnya yang akan mempengaruhi kondisi politik nasional.

Sementara mengenai pidato Presiden Yudhoyono yang menanggapi keputusan rapat paripurna DPR atas hasil investigasi kasus bailout Century, Ubeidilah berpendapat, penyampaian pidato di Istana Negara pada dua hari lalu itu justru menimbulkan pertanyaan besar.

Sebelumnya, banyak pengamat dan politisi menyebut pidato SBY itu sebagai pidato yang terkesan "menantang" apa yang telah diputuskan Rapat Paripurna DPR. Ada pula yang menilai pidato tersebut sebagai upaya mempengaruhi aparat hukum dalam menanggapi kesimpulan paripurna DPR.

"Pidato yang menanggapi kesimpulan penyelidikan skandal Century oleh DPR itu bisa jadi merupakan upaya cari aman, apalagi hal itu dilakukan sebelum ada kesimpulan hukum," ujarnya.

Pada bagian lain, Ubedillah mengatakan bahwa peta elite politik pasca sidang paripurna DPR menjadi berbeda dengan masa lalu, terutama pada konteks pengawasan DPR.

Hal itu mrupakan efek dari sistem pemilihan umum dimana calon legislator dipilih langsung oleh rakyat dan bukan lagi melalui partai.

"Elite saat ini memiliki kepercayaan diri untuk mengambil keputusan politik. Beda dengan elite di masa lalu yang tunduk pada keputusan partai," demikian Ubedillah.

(T.D011/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010