Yogyakarta (ANTARA News) - Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai penangkapan sejumlah teroris di Aceh maupun di Pamulang bukan suatu kebetulan terkait rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, 20-22 Maret.

"Kami yakin penangkapan terhadap sejumlah teroris itu merupakan hasil penyelidikan yang cukup lama yang dilakukan kepolisian dalam mengawasi pergerakan pelaku terorisme di Indonesia maupun di Asia Tenggara," kata Kepala PSKP UGM Muhadi Sugiyono di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, jika momentum penyergapan dan penangkapan tersebut menjelang kedatangan Obama, itu mungkin saja, karena akan menjadi poin tersendiri bagi pemerintah Indonesia di mata dunia internasional.

"Jika penangkapan Dul Matin dan yang lainnya dimaksudkan untuk meningkatkan citra pemerintah Indonesia, itu merupakan sesuatu yang berlebihan, dan sangat riskan untuk kepentingan politik," katanya.

Ia menilai saat penangkapan pelaku terorisme di Indonesia hanya masalah waktu, karena siapa pun yang berkuasa di negeri ini tentunya harus segera mengatasi ancaman terorisme.

Muhadi mengatakan penangkapan gembong terorisme Dul Matin beserta anak buahnya memang tidak bisa dilepaskan dari beberapa agenda besar pemerintah Indonesia, termasuk menyambut kedatangan Barack Obama.

"Pemerintah Indonesia tidak ingin menampilkan wajah yang tidak menyenangkan, misalnya ketika Obama berkunjung ke Indonesia terjadi serangan bom atau gangguan keamanan lainnya," katanya.

Menurut dia, ada pula kemungkinan perhitungan bahwa kedatangan Obama ke Indonesia bagi teroris merupakan momentum yang tepat untuk melakukan aksinya, karena akan mendapatkan perhatian dari dunia internasional.

"Sehingga, penangkapan Dul Matin menjadi masuk akal jika terkait dengan agenda besar pemerintah Indonesia dalam menyambut kedatangan orang nomor satu di dunia itu," katanya.

(U.V001/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010