Jakarta, 13/3 (ANTARA) - Peluang Indonesia untuk meraih gelar dalam turnamen Super Series All England masih terbuka saat ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir berhasil meraih tempat di semifinal.

Pasangan duakali juara dunia itu meraih kemenangan dua game langsung 21-19, 21-17 atas ganda tuan rumah Nathan Robertson/Jenny Wallwork pada perempatfinal di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Sabtu dinihari WIB.

"Liliyana unggul dalam pukulan-pukulan pendek di depan net sehingga Nova bisa menyerang. Itu yang bisa membuat poin," ujar pelatih ganda pelatnas, Aryono Miranat, yang mendampingi mereka bertanding.

Ia menambahkan, pertahanan pasangan Indonesia juga lebih solid.

Selanjutnya Nova/Liliyana akan melawan unggulan ketiga asal Korea Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung yang menang atas pasangan Inggris Anthony Clark/Heather Olver 21-19, 21-17.

Nova/Liliyana yang peringkatnya kembali ke nomor satu dunia itu mempertahankan harapan Indonesia tetap hidup setelah pemain lain yang tampil lebih dulu tersisih dari kejuaraan yang sudah mencapai penyelenggaraan ke-100 itu.

Pasangan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa yang tampil dalam pertandingan pembuka langsung menyerah 16-21, 18-21 kepada ganda China Zhang Nan/Zhao Yunlei, diikuti tumbangnya pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari.

Duet baru ganda putri itu memaksa lawannya bermain lebih dari satu setengah jam sebelum akhirnya menyerah dengan kekalahan 23-25, 21-17, 17-21.

"Pertandingan ketat banget. Permainan mereka sudah bagus cuma kalah kuat, dan taktik pada poin-poin akhir kalah," ujar Aryono mengenai pasangan barunya.



Pupus

Harapan unggulan keempat Taufik Hidayat untuk meraih gelar All England kembali pupus setelah gagal maju ke semifinal dengan kekalahan ketat 22-20, 20-22, 20-22 dari pemain Denmark Peter Gade yang menjadi unggulan kelima.

Gade membalas kekalahannya di perempatfinal tahun lalu dengan memenangi pertarungan ketat yang berlangsung selama satu jam 21 menit tersebut.

Pertandingan yang juga mengulang final 1999 saat Gade berhasil memenangi gelar All England itu berlangsung imbang hingga kedudukan 20-20 game ketiga.

Pukulan panjang Gade yang tampaknya jatuh di luar bidang lapangan sempat membuat Taufik kecewa karena dinyatakan masuk oleh wasit sehingga pemain Denmark itu memimpin 21-20 sebelum menutup pertandingan dengan kemenangan 22-20.

"Sayang banget. Itu mestinya out, tapi ya sudahlah mau apalagi, mungkin kali ini tidak ada keberuntungan (bagi saya)," kata Taufik yang sempat memukulkan raketnya ke lapangan setelah kalah.

Ditanya apakah ia ingin mencoba lagi tahun depan, Taufik yang hingga saat ini belum pernah menjuarai All England menjawab, "Lihat nantilah, kalau masih main ya ikut lagi."

All England menjadi gelar yang sangat ingin dimenangi Taufik setelah ia berhasil mengumpulkan sejumlah gelar termasuk Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan Asian Games.

Juara bertahan Lin Dan dari China juga gagal meraih gelar kelima setelah ditumbangkan rekan senegaranya Bao Chunlai 16-21, 21-18, 17-21.

Bao Chunlai akan bertemu Kenichi Tago di semifinal setelah pemain Jepang itu menyisihkan unggulan ketiga Chen Jin asal China 22-20, 19-21, 21-13.

(T.F005/B/s018/s018) 13-03-2010 06:22:36

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010