Banjarnegara (ANTARA News) - Polisi Amien Rais mengaku membutuhkan banyak pertimbangan untuk kembali memimpin Muhammadiyah setelah sekian lama berkecimpung di Partai Amanat Nasional (PAN).

"Saya ini sudah miliknya orang banyak. Saya tidak punya kebebasan pribadi sepenuhnya karena risiko menjadi seorang pemimpin," kata Amien kepada wartawan usai memberikan Pengajian Akbar "Menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah" di Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu.

Dia mengakui adanya ajakan dari sejumlah rekan di Muhammadiyah untuk kembali ke organisasi Islam ini setelah 11 tahun mendirikan dan membesarkan Partai Amanat Nasional (PAN).

Akan tetapi, kata dia, hal itu harus dipertimbangkan secara matang karena dirinya secara aklamasi telah ditunjuk untuk memimpin Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN dalam kurun lima tahun ke depan pada kongres di Batam yang lalu.

"Masak setelah sekian bulan dipilih secara aklamasi untuk memimpin MPP PAN dalam kurun waktu lima tahun, pindah wilayah ke Muhammadiyah. Apakah tidak melanggar etika perjuangan dan kontrak politik," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan, akan tetap datang ke pelosok untuk menggiatkan kembali Muhammadiyah

"Meskipun berada di dalam atau di luar struktural, saya tetap Muhammadiyah," katanya.

Terkait ajakan untuk kembali memimpin Muhammadiyah, dia mengatakan, telah menyampaikan kepada para pengurus PAN maupun Muhammadiyah agar bersabar karena pada pertengahan April mendatang akan ada kejutan.

Menurut dia, struktural Muhammadiyah memiliki disiplin yang bagus sehingga tidak boleh merangkap jabatan sebagai pimpinan di partai.

"Saya sebagai mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan sampai sekarang masih orang Muhammadiyah, tentunya harus memilih. Kira-kira pertengahan April ada solusinya," kata Amien.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010