Semarang (ANTARA News) - Peluang PSIS Semarang untuk promosi ke kompetisi sepak bola Liga Super 2010/2011 akhirnya tertutup setelah kalah 0-1 dari Persiba Bantul pada laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Grup II.

Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho usai pertandingan kedua tim di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu, mengatakan dengan dua kali hasil seri pada pertandingan sebelumnya (melawan Deltras Sidoarjo dan Persikota Tangerang) saja peluang untuk melangkah ke babak delapan besar sudah cukup berat.

"Apalagi sekarang ini ditambah dengan kekalahan dari Persiba Bantul sehingga peluang untuk melangkah ke babak delapan Divisi Utama kemungkinan sudah tertutup," kata Setyo Agung yang sukses mengantarkan PSIS juara Liga Remaja Piala Suratin 2004.

Ia mengakui PSIS memang masih menyisakan tiga pertandingan lagi pada babak penyisihan grup (melawan Pro Duta Sleman, Persidafon Dofonsoro, dan Gresik United) dan kalau timnya bisa menang pada tiga laga terakhir ini juga sangat berat untuk mengejar nilai tim-tim yang kini berada di papan atas.

Terlepas dari itu, kata dia, pada pertandingan melawan Persiba Bantul ini, pemain sudah berusaha dengan keras tetapi hasil di lapangan menunjukan lain.

Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama ini dibagi dalam tiga grup, juara dan runner up grup berhak melangkah ke babak delapan besar ditambah dua grup peringkat tiga terbaik.

Dari Divisi Utama ini hanya diambil empat tim yang berhak promosi ke Liga Super musim kompetisi mendatang.

"Kita harus akui bahwa Persiba Bantul memang layak memenangkan pertandingan ini. Anak-naka sudah berjuang maksimal tetapi mereka lebih unggul karena memiliki materi pemain yang kualitasnya merata," katanya.

Pelatih PSIS Hanafing mengatakan timnya harus mengakui bahwa Persiba Bantul lebih bagus dengan mengandalkan serangan balik yang cepat. "Penampilan kita saat melawan Persiba ini merupakan antiklimak dari pertandingan-pertandingan sebelumnya," katanya.

Ia mengakui anak-anak terlihat tampil penuh beban saat main di kandang sendiri, sedangkan ketika main di kandang lawan terlihat sangat lepas. "Saya juga bingung kenapa bisa seperti ini," katanya.(H015/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010