Washington (ANTARA News) - Seorang perempuan pegawai di konsulat AS di Meksiko, bersama dengan suaminya dan suami seorang pegawai lain konsulat tersebut tewas oleh beberapa pembunuh yang tak dikenal, demikian pernyataan Gedung Putih, Ahad.

Presiden Barack Obama "sangat sedih dan marah" oleh berita pembunuhan ketiga orang itu, yang memiliki hubungan dengan Konsulat Jenderal AS di Ciudad Jurez, Meksiko, kata jurubicara Gedung Putih, Mike Hammer, dalam satu pernyataan.

Hammer tak memberi perincian mengenai pembunuhan tersebut. Beberapa laporan di Washington, dengan mengutip keterangan seorang pejabat AS, menyatakan ketiga korban itu tewas dalam penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang melarikan diri dengan menggunakan mobil, Sabtu sore, di Ciudad Juarez, tempat sebanyak 2.600 orang tewas tahun lalu dalam bentrokan yang berkaitan dengan narkotika.

"Kami akan terus bekerja sama dengan Presiden Meksiko Felipe Calderon dan pemerintahnya untuk menghancurkan kekuatan organisasi penyelundup narkotika yang beroperasi di Meksiko dan terlalu sering mengincar serta membunuh orang yang tak berdosa. Ini adalah tanggung jawab yang harus kita pikul bersama," kata Hammer.

Sehubungan dengan kondisi di Meksiko, Departemen Luar Negeri AS, Ahad, mengeluarkan peringatan perjalanan guna memberi tahu warga negara Amerika yang akan pergi ke dan tinggal di Meksiko mengenai keprihatinan tentang situasi keamanan di negeri itu.

Departemen Luar Negeri AS juga telah memberi wewenang bagi kepergian anggota keluarga personil pemerintah AS dari konsulat AS di kota perbatasan Meksiko Utara --Tijuana, Nogales, Ciudad Juarez, Nuevo Laredo, Monterrey dan Matamoros-- sampai 12 April.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010