Blitar (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada 20-22 Maret merupakan hal positif, karena dia ingin membangun hubungan yang lebih baik dengan dunia Islam.

"Kita dapat menciptakan dialog saat kunjungan Obama. Saya yakin dengan dialog dapat membangun hubungan yang lebih baik, khususnya dengan dunia Islam," katanya di sela-sela peluncuran program budidaya tanaman kakao, pembuatan pupuk organik, penggemukan sapi potong, serta manajemen usaha mikro di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin.

Oleh karena itu, katanya, kedatangan Barack Obama ke Indonesia tidak perlu dipermasalahkan dan tidak perlu ditolak, sehingga masyarakat luas khususnya Islam, hendaknya menyambut dan menerimanya sebagai tamu.

"Berdasarkan ajaran Islam menyambut dan menerima kedatangan tamu adalah hal yang baik. Untuk itu, Obama sudah seharusnya disambut dan diterima seperti kunjungan presiden dari negara lainnya," katanya.

Selain itu, ia juga meyakini niatan Obama untuk berkunjung ke Indonesia merupakan bagian dari kampanye pada waktu pemilihan presiden AS yang ingin membangun hubungan baik dengan dunia Islam, yang antara lain diwujudkan dengan berkunjung ke Indonesia.

Ia menyayangkan sikap beberapa organisasi masyarakat yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia, namun penolakan yang dilakukan dengan unjuk rasa merupakan bagian dari hak demokrasi warga, karena sangat disayangkan jika niat baik harus ditolak.

"Saya berharap masyarakat juga menghormati dan menerima kedatangan Presiden AS tersebut. Terlebih, Obama juga mempunyai hubungan emosional dengan Indonesia, karena ia pernah sekolah dasar di Jakarta," katanya.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dijadwalkan berkunjung ke Indonesia untuk membahas lima masalah, di antaranya melakukan pertemuan dan diskusi dengan kelompok Islam, di antaranya dengan pemimpin Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Ustaz Abu Bakar Ba`asyir.

Selain itu, Obama juga direncanakan mengadakan pertemuan yang membahas tentang mengenai kelautan dan perubahan iklim.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di beberapa daerah di Indonesia menggelar unjuk rasa untuk menolak kedatangan Obama.

Mereka menilai Obama tidak layak diterima sebagai tamu, karena Obama memimpin negara yang selama ini menjajah kaum muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan, bahkan kebijakan Obama tentang Irak, Afghanistan, dan Pakistan juga tidak berubah dari George W. Bush.
(T.E011/R010/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010