Ambon (ANTARA News) - Pemeirntah Provinsi (Pemprov) Maluku akan memanfaatkan seoptimal mungkin hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Barat daya, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami akan memanfatkan hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Barat daya seoptimal mungkin, sehingga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," kata Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, di Ambon.

Gubernur Ralahalu yang baru kembali dari lawatan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia dan Papua Nugini, mengatakan, Indonesia khususnya provinsi Maluku melihat negara-negara di Pasifik Barat Daya terutama Australia, Selandia Baru, Papua Nugini dan Timor Leste sebagai kawasan yang andal bagi dunia di masa mendatang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Ralahalu, memandang perlu meningkatkan hubungan kerja sama dan persahabatan dengan negara-negara di kawasan Pasifik Barat Daya, karena sangat penting dan strategis untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang.

"Maluku bersama lima provinsi lainnya yakni Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, akan memanfaatkan berbagai peluang kerja sama yang terjalin paska kunjungan kenegaraan itu secara optimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi masing-masing," katanya.

Enam gubernur yang ikut kunjungan Presiden itu yakni Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Papua Barnabas Saebu, Gubernur Papua Barat Abraham Ataruri, Gubernur Bali I Made Mangu Pastika, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Madjdi.

Dia menambahkan, dalam kunjungan di dua negara itu, Presiden SBY telah menandatangani beberapa nota kesepahaman (MoU) dengan Australia dan Papua Nugini, diantaranya menyangkut ilegal fishing, perdagangan orang, pelintas batas, program pengurangan emisi di Indonesia di mana Pemerintah Australia menyediakan dana US$ 70 juta serta kesepakatan investasi jangka panjang.

"Australia sudah menyepakati banyak hal yang akan dilakukan di bidang ekonomi dan kesejahteraan dan kerja samanya akan lebih banyak untuk pengembangan kawasan Indonesia Timur serta akan ditindak lanjuti dengan pembuatan program dan rencana aksi pada pertemuan komisi di Jakarta Juni mendatang," ujar Ralahalu.

Beberapa sektor andalan di kawasan Indonesia Timur yang akan menjadi fokus utama untuk dikembangkan diantaranya peternakan dan pertanian karena Australia memiliki kemajuan di dua sektor tersebut.

Di bidang pariwisata juga akan dibahas mengenai pembukaan penerbangan langsung dari beberapa kota di Australia seperti Darwin dan Cairns serta ke sejumlah kota di Indonesia Timur termasuk Ambon dan Manado.

Sedangkan di bidang keagamaan diharapkan kerjasama yang dilakukan akan berdampak mengatasi masalah Organisasi papua Merdeka (OPM) di provinsi Papua dan Papua Barat, sehingga menjadi provinsi yang aman serta tidak ada lagi gerakan separatis atau lainnya yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Dia menandaskan, di Maluku juga akan dilakukan pertemuan tingkat tinggi antara Indonesia-Australia Agustus mendatang, bertepatan dengan pelaksanaan iven pelayaran internasional Sail Banda 2010 dengan fokus pada pembangunan kesehatan, pendidikan dan pertanian di enam provinsi di Indonesia Timur. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010