Sanaa (ANTARA News) - Yaman meningkatkan keamanan di sekitar instalasi minyak dan maritim, setelah beberapa serangan terhadap jaringan kelompok garis keras, kata kementerian dalam negeri, Rabu.

"Pihak berwenang telah meningkatkan tindakan keamanan di sekitar instalasi minyak dan maritim, selain mengamankan rute kapal-kapal tangki," kata laman Internet kementerian itu dikutip AFP.

"Perintah-perintah tegas telah diberikan kepada lembaga-lembaga keamanan dan pengawal pantai untuk meningkatkan tingkat siaga mereka untuk menghadapi setiap kemungkinan serangan teror oleh unsur-unsur Al Qaida," tambahnya.

Kementerian itu mengatakan serangan-serangan dapat dilakukan "untuk membalas, dengan serangan-serangan kuat yang ditujukan ke tempat-tempat persembunyian teror di beberapa provinsi."

Pasukan keamanan di provinsi-provinsi selatan , Abyan, Aden, Hadramut dan Shabwa serta Hudayda dan Taez.lebih ke utara, diperintahkan untuk "melipat gandakan pengawasan pantai untuk melacak kapal-kapal yang mencurigakan yang mungkin digunakan unsur-unsur teroris dalam serangan-serangan balasan," katanya.

Al Qaida di masa lalu mentargetkan fasilitas-fasilitas minyak di Yaman, yang memproduksi kurang 300.000 barel per hari, lebih dari separuhnya di ekspor.

Negara itu juga memiliki terminal gas di Balhaf, di selatan.

Yaman mengatakan pihaknya menewaskan tiga anggota Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP)--cabang lokal dari jaringan global, dalam serangan ke tempat persembunyian mereka di Moudia, Abyan..

Yaman mengatakan pemimpin AQAP di Abyan , Jamil Nasser Abdullah al Ambari, 25 tahun yang masuk dalam daftar 152 gerilyawan yang dicari. tewas dalam serangan-serangan itu.

Angkatan udara mentargetkan satu kamp pelatihan Al Qaida di daerah yang sama, Senin, kata kementerian pertahanan.

Satu pernyataan pendek mengatakan serangan-serangan itu dilakukan di Moudia, tetapi tidak menyebutkan apakah ada yang cedera atau tewas dalam serangan terbaru itu.

Pada hari Rabu,kementerian itu mengatakan serangan udara Minggu itu "ditujukan terhadap satu sel teroris di desa Jizat al Qinan, di Moudia, yang berencana melancarkan serangan-serangan."

AQAP mengaku bertanggung jawab atas satu usaha peledakan bom yang gagal di sebuah pesawat AS pada Hari Natal tahun lalu..

AS dilaporkan memasok Yaman dengan informasi intelijen dan dukungan lainnya dalam operasi-operasinya terhadap kelompok garis keras itu.

Tetapi Presiden AS Barack Obama mengatakan ia "tidak berniat" untuk mengirim pasukan.

(Uu.SYS/H-RN/M043/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010