Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank UOB Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan bahwa rencana merger perusahaannya dengan UOB Buana telah disampaikan secara formal oleh pemegang saham pengendali, United Overseas Bank Limited (UOB), ke Bank Indonesia (BI).

Iwan, dalam siaran persnya, Minggu, mengatakan rencana merger tersebut dalam rangka memenuhi ketentuan "Single Presence Policy".

Rencana merger tersebut juga mendukung strategi jangka panjang UOB untuk membangun sebuah bank yang terkemuka di kawasan Asia-Pasifik.

Dengan pelaksanaan merger tersebut, maka UOB Indonesia akan menjadi bagian dari UOB Buana dan sebuah sinergi baru akan tercipta untuk mendukung pertumbuhan bank setelah merger.

Setelah proses merger selesai, maka UOB Buana akan semakin mengkokohkan posisinya sebagai salah satu bank terbesar dalam peta perbankan Indonesia.

Merger ini dilakukan karena UOB telah menguasai saham UOB Indonesia sebesar 99 persen, sedangkan di UOB Buana juga menguasai sebesar 99 persen melalui UOB International Investment Private Limited (UOBII).

Dalam pemberitaan sebelumnya, Grup UOB telah menunjuk PT Pricewaterhouse & Coopers FAS sebagai penilai independen harga wajar UOB Indonesia dan UOB Buana.

Setelah merger pemegang saham UOB Buana akan dimiliki oleh UOBII sebesar 68,94 persen, UOB 30,056 persen, Sukanta Tanudjaja 1 persen dan PSM 0,02 persen.

(T.J008/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010