Bogor (ANTARA News) - Seekor anak kuda nil (Hippopotamus amphibius) betina dengan berat 20 kilogram lahir di lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Anak kuda nil baru itu lahir dari hasil perkawinan induknya, pasangan (kuda nil) Sarah (11 tahun) dengan pejantannya bernama Jana (16 tahun)," kata Kepala Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo kepada ANTARA di Cisarua, Bogor, Minggu.

Ia menjelaskan, sebenarnya anak kuda nil --yang hingga kini belum diberi nama itu--lahir pada 26 Februari 2010, namun baru ditampilkan kepada publik pekan ini, karena begitu lahir ia memerlukan adaptasi.

Hingga kini Sarah, induk betina kuda nil yang beratnya hampir dua ton itu, masih terus merawat anaknya.

Menurut Sabaryanto, keeper (perawat satwa) yang menangani bayi kuda nil itu, kelahiran bayi kuda nil itu merupakan hasil perkawinan Sarah dengan pejantan Jana, di mana kelahirannya berlangsung pada malam hari secara alami.

Dijelaskan, bayi kuda nil tersebut sudah bisa berenang dan kondisinya sehat dan selalu berada di dekat induknya.

Sesekali anak kuda nil tersebut menyelam, kemudian mengeluarkan kepalanya dari dalam air.

Ia mengatakan, jumlah kuda nil yang ada saat ini--khususnya yang berada di lokasi yang ditangani oleh Sabaryanto--berjumlah 11 ekor, belum lagi yang berada di lokasi lainnya di area perkampungan Afrika.

"Bayi kuda nil ini merupakan bayi kelima di TSI Cisarua," katanya.

Sementara itu, pimpinan TSI Cisarua Jansen Manansang yang juga Presiden Asosiasi Kebun Binatang se-Asia Tenggara (SEAZA) menyatakan gembira dengan kelahiran anak kuda nil ini.

"Dengan kelahiran ini menandakan upaya-upaya konservasi berjalan baik," katanya.

Menurut Yulius H Suprihardo, sekarang anak kuda nil itu hidup sehat dan induknya sangat menyayangi anaknya, dan itu terlihat induknya selalu melindungi yang membuat keeper sulit mengambil gambarnya dengan kamera untuk dokumentasi.

Ia menambahkan, kuda nil hidup di dalam air, dan melahirkan pun di dalam air. Keunikannya, pada telinganya dapat berputar 360 derajat seperti kipas.

Di TSI Cisarua kuda nil sehari-hari diberi pakan berupa rumput gajah yang digiling, wortel, serta pelet.

(A035/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010