Ngawi (ANTARA News) - Dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat kecelakaan yang melibatkan sebuah bus sarat penumpang dan truk di Jalan Raya Ngawi-Solo di wilayah Desa Kebon, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu.

Wartawan ANTARA di Ngawi melaporkan, kecelakaan maut itu terjadi antara bus eksekutif "Rosalia Indah" jurusan Jakarta-Surabaya bernopol AD-1407-AU dengan truk bernopol AB-8022-UB yang bermuatan onderdil sepeda.

Korban tewas adalah sopir truk, Suwarto, warga Solo, Jawa Tengah, dan seorang penumpang Bus "Rosalia Indah" yang diduga bernama Sri Handayani, warga Cilegon, Banten.

Sementara belasan korban luka-luka dirawat di dua rumah sakit, RSUD dr. Suroto Ngawi dan RS Widodo Ngawi.

"Saat itu, kami melaju dari Solo, Jawa Tengah menuju Ngawi. Tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah truk bermuatan onderdil sepeda melaju kencang dan oleng hingga menabrak bus," ujar salah seorang kru bus Rosalia Indah, Edi.

Ia memperkirakan ada kerusakan pada roda truk yang membuat laju truk oleng. Dalam peristiwa itu badan bus maupun badan truk rusak parah.

Bahkan, roda truk yang diduga bermasalah, terlepas dan mengenai pekarangan rumah warga, sedangkan muatan truk berupa onderdil sepeda berserakan di jalan raya.

Wakil Kepala Polres Ngawi, Kompol Heru Cahyo, menyatakan, penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, sekaligus meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kecelakaan terjadi murni akibat kesalahan truk yang mengalami kerusakan. Namun, untuk kepastiannya, pihak berwenang masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Selain menewaskan dan melukai orang, kecelakaan ini juga memacetkan beberapa jam arus lalu lintas Ngawi-Solo yang merupakan jalur selatan penghubung Jawa Timur dan Jawa Tengah, karena bangkai truk dan bus yang memakan badan jalan.

Sementara, kedua jenazah korban tewas hingga kini masih berada di kamar jenazah RSUD dr. Suroto Ngawi guna dilakukan proses visum.

Lain halnya dengan belasan korban luka masih harus menjalani perawatan medis. Rata-rata korban luka mengalami patah kaki, patah tangan, dan luka kepala akibat benturan.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010