Jambi (ANTARA News) - Harimau Sumatera (panthera tigris Sumatrae)  dilaporkan menerkam  Darmilus (25), warga Desa Sponjen, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, hingga tewas pada Senin dinihari (22/3).

Darmilus tewas seketika akibat luka serius diterkam harimau saat mencari ikan di pinggiran kawasan hutan tersebut. Kasus harimau menerkam warga ini merupakan kali kedua selama Maret ini, kata Kepala Desa Sponjen, Juhrianto, saat dihubungi ANTARA News.

Juhrianto mengemukakan, peristiwa tragis yang menimpa Darmilus terjadi sekira pukul 00:00 WIB saat korban mencari ikan tidak jauh dari Desa Sponjen, Kecamatan Kumpeh Ilir.

Menurut informasi yang diperolehnya, sudah sejak satu minggu lalu Darmilus sering pergi ke sungai yang berada di hutan tidak jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari ikan.

Darmilus mencari ikan sekaligus menginap di sekitar hutan atau warga setempat menyebut dengan istilah "mandah" dengan membangun pondok setinggi 1,5 meter dari tanah bersama enam orang temannya.

Saat kejadian tersebut, Darmilus yang sedang mancing tiba-tiba saja tubuhnya ditarik harimau yang menggigit beberapa bagian tubuh korban, dan akibatnya kepala belakang korban robek, lengan kanan patah dan di punggung , serta terdapat lima bekas gigitan harimau.

Sementara itu, teman-teman korban yang mengetahui kejadian itu langsung berteriak dan berhamburan menyelematkan diri dan mendengar teriakan Darmilus, sedangkan harimaunya lari meninggalkan korban yang sudah tidak bernyawa.

Setelah harimau tersebut kabur, beberapa jam kemudian tubuh Darmilus dibawa temannya pulang ke desa mereka, dan sekitar pukul 09:00 WIB jenazah korban tiba di kediamannya dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Didy Wurjanto, saat dihubungi mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan tersebut dan saat ini tim dari Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) dan pihak terkait, sedang turun ke lapangan.

"Dari hasil pemeriksaan dokter terhadap luka-luka di tubuh korban, kejadian ini positif akibat serangan harimau," katanya.

Tim turun ke lokasi kejadian bertugas untuk mencari tahu apakah lokasi kejadian itu berada di kawasan pemukiman masyarakat atau masuk dalam wilayah Taman Nasional Berbak (TNB), sebab menurut warga, korban adalah pencari ikan, karena itu tim turun ke lapangan untuk mengetahui kebenarannya.

Hasil investigasi tim nanti akan dilaporan kepada pemerintah daerah terkait serangan harimau itu dan untuk lokasi kejadian tepatnya, pihak BKSDA belum mengetahui apakah masuk pemukiman warga atau tidak, kata Diddy yang juga Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Jambi itu.

Pihak BKSDA Jambi juga sudah memasang perangkap harimau di sekitar Desa Sponjen yang dikatakan warga sebagai tempat kejadian tersebut dan perangkap itu dipasang di kawasan yang banyak terdapat jejak harimau.

Hal itu dilakukan BKSDA Jambi terkait adanya laporan warga setempat yang mengaku sejak satu minggu terakhir ini sudah ada empat ekor ternak sapi milik warga setempat yang dimangsa harimau.

Pemasangan perangkap itu belum membuahkan hasil, dan BKSDA juga belum mengetahui apakah harimau itu harimau tua yang merasa tersisih dengan harimau muda atau harimau yang marah lantaran hutan tempatnya mencari makan sudah tidak ada hewan untuk dimangsanya.

Kondisi Taman Nasional Berbak yang sebagian masuk dalam wilayah Kabupaten Muarojambi, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

"Hal ini terjadi akibat, maraknya pembalakan liar, tetapi harimau itu tidak hanya hidup di kawasan taman nasional saja, bisa juga di kawasan hutan produksi," kata Didy.

Sebelumnya, beberapa pekan lalu dalam bulan Maret, kejadian serupa juga menimpa korban M Ishak (37) warga Kumpeh Ulu, Kabupaten Muraojambi, Provinsi Jambi saat sedang mencari kayu gaharu di hutan setempat.

Ishak berhasil selamat dari maut saat diterkam harimau dan hanya menderita luka-luka di beberapa bagian tubuhnya dan tangan kanannya patah akibat digigit binatang buas tersebut.

Korban Ishak setelah kejadian itu langsung dibawa dan dirawat di rumah sakit umum Raden Mattaher Jambi secara intensif.

Korban yang masuk hutan bersama teman-temannya, diterkam saat sedang tertidur di pondok yang mereka dirikan di tengah hutan untuk menginap selama berada di dalam hutan kawasan Taman Nasional Berbak.
(T.N009/E003/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010