Jambi (ANTARA News) - Massa anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) pembela hak masyarakat (Alpaham) Kota Jambi, Senin, melakukan aksi unjuk rasa menentang rekrutmen anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kota Jambi menyalahi prosedur.

Dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan kantor Satpol PP Kota Jambi itu, massa menuntut rekrutmen anggota Satpol PP diulang kembali.

"Rekrutmen itu tidak sesuai prosedur, karena ternyata ada anggota Satpol PP yang baru masuk adalah residivis dan saat ini kembali tertangkap karena kasus pencurian," ujar Sriyanto salah seorang koordinator massa.

Sriyanto juga menilai, perekrutan anggota Satpol PP tersebut juga tidak transparan. Saat pengumuman, dari 60 anggota yang diterima tidak dilampirkan hasil tes saat masuk. Hanya namanya saja yang tertera di papan pengumuman.

Setelah beberapa saat berorasi di depan kantor Satpol PP, massa kemudian beralih menuju depan kantor Wali Kota Jambi. Di kantor walikota tersebut, massa langsung ditemui oleh Asisten II Kota Jambi Ambiar Usman dan Kepala Satpol PP Kota Jambi Sabriyanto.

Menanggapi tuntutan massa itu, Sabriyanto mengatakan, anggota Satpol PP di Kota Jambi saat ini masih terbilang minim, karena itu diadakan perekrutan anggota baru. Namun, dirinya membantah jika rekrutmen yang telah diadakan itu menyalahi prosedur.

"Rekrutmen yang kami laksanakan sudah sesuai prosedur yang sistematis dengan menggunakan sistem gugur," ujarnya.

Dalam mengadakan rekrutmen tersebut, pihaknya selaku panitia berpegang pada aturan Dirjen Pemerintahan Umum Departemen Dalam Negeri (Depdagri) untuk kemudian disesuaikan dengan aturan yang ada di badan kepegawaian daerah (BKD) Kota Jambi.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menggandeng beberapa instansi seperti RSUD Abdul Manap Kota Jambi, TNI melalui Dandim Kota Jambi dan Polda Jambi. Kerja sama tersebut terkait proses tes masuk Satpol PP yang melalui beberapa tahap tes masuk. Diantaranya, tes kesehatan, kesamaptaan dan tes psikologi.

Terkait tertangkapnya salah satu anggota Satpol PP Kota Jambi yang baru saja direkrut, Sabriyanto mengaku baru mendengar, namun jika diketahui memang benar ada anggota yang tertangkap, pihaknya siap menggantinya dengan nomor urut selanjutnya sesuai hasil tes yang telah diumumkan.

"Meski telah resmi diterima, mereka baru mengumpulkan berkas persyaratan resminya saat ini. Jadi jika ada yang diketahui sebagai residivis maupun tersangkut kasus lainnya, kami siap menggantinya," tambah Sabriyanto.

Usai mendengarkan penjelasan Sabriyanto, massa yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Namun, mereka berjanji akan terus melakukan aksi yang sama jika prosedur penerimaan anggota Satpol PP di Kota Jambi tidak segera dibenahi. (BS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010