Washington (ANTARA News/AFP) - AS hari Selasa memindahkan tiga tahanan Guantanamo ke Georgia sebagai dorongan pada upaya Presiden Barack Obama untuk menutup penjara itu, kata pejabat AS dan Georgia.

"Kami berterima kasih pada pemerintah Georgia karena telah ikut upaya kami untuk menutup fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo," ujar jurubucara Deplu AS Philip Crowley.

Pemindahan itu dipercaya akan menjadi yang pertama bagi Georgia menerima tawanan dari Teluk Guantanamo, penjara angkatan laut AS di Kuba selatan, tempat 183 tahanan "perang atas teror" masih tersisa.

Obama telah berjanji untuk menutup fasilitas tahanan yang kontroversial itu, tapi pemerintahnya telah mendorong sekutu, sering dengan sia-sia, untuk mengambil tawanan yang telah dibebaskan dari tuduhan. Mereka itu tidak dapat dipulangkan ke negara mereka, dan menghadapi penentangan keras untuk dikirim ke daratan AS.

Jurubicara kementerian dalam negeri Georgia Shota Utiashvili mengatakan tiga orang "dari negara Timur Tengah telah tiba di Georgia Selasa pagi.

"Mereka akan bebas, mereka akan hidup seperti warga biasa dan mereka akan memiliki hubungan tetap dengan keluarga mereka."

Utiashvili menolak untuk memerinci mengenai latar belakang atau identitas para bekas tawanan itu, tapi menyatakan mereka tidak akan diperbolehkan untuk meninggalkan republik bekas Soviet itu.

Kepala Dewan Keamanan Nasional Georgia Eka Tkeshelashvili mengatakan Tbilisi setuju untuk menerima para tawanan itu sebagai bagian dari upayanya untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan Washington.

"Dari permulaan ketika ada permintaan untuk kerjasama, kami mulai berunding karena kami ingin membantu," katanya pada AFP.

"Ini dalam jangkauan umum kelakuan kami sebagai mitra strategis. Kami telah memiliki sikap yang sama dalam kaitan dengan sumbangan kami pada misi di Afghanistan."

Georgia telah mengusahakan hubungan lebih dekat dengan AS sejak Presiden Mikheil Saakashvili yang pro-Barat memegang tampuk pemerintahan setelah Revolusi Bunga Mawar 2003. Negara itu telah menyumbang hampir 1.000 tentara pada operasi di Afghanistan.

Upaya Tbilisi untuk menempa hubungan lebih dekat dengan Barat telah membuat marah tetangganya, Rusia, yang berperang singkat dengan Georgia pada Agustus 2008) (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010