Manado (ANTARA News) - China menjadi alternatif pemasaran cengkih Sulawesi Utara (Sulut) bila harga cengkih di pasaran turun ke tingkat terendah.

"Permintaan pembeli China cukup serius makanya akan terus didalami menjadi alternatif pemasaran jika harga cengkih anjlok saat panen raya tiba," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong di Manado, Minggu.

Menurut Hanny, pembeli China mengajukan minat membeli cengkih Sulut setelah melihat contoh produk yang dipajang pada pameran produk Indonesia di Nanning, Guangzhou, China Oktober 2009 lalu.

"Kualitas cengkih Sulut dengan aroma yang sangat khas karena kandungan minyak tinggi, menjadi salah satu penarik sehingga banyak pembeli China tertarik membeli daerah ini," kata Hanny.

Komoditas cengkih akan dijadikan berbagai jenis minyak esensial serta bahan baku obat-obatan beberapa pabrik besar di China.

"Pemerintah Provinsi Sulut siap memfasilitasi jika ada pelaku usaha di Sulut yang ingin merealisasikan permintaan komoditas cengkih dari China itu," kata Hanny.

Sulut merupakan salah satu daerah penghasil utama cengkih di Indonesia dengan perkiraan produksi pada panen raya tahun ini diperkirakan 12 ribu hingga 15 ribu ton.

Daerah sebaran tanaman cengkih di Sulut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota, tetapi paling tinggi produksinya yakni Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Bolaang Mongondow.

Di beberapa kecamatan di Sulut, kata Hanny, cengkih menjadi produk andalan dalam memenuhi berbagai kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
(T.G004/A034/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010