Jakarta (ANTARA) - Irene, personel grup idola K-pop Red Velvet mengakui tuduhan melecehkan secara verbal seorang stylist selama syuting baru-baru ini dan meminta maaf atas kejadian itu.

"Aku dengan tulus meminta maaf karena telah menyakiti stylist dengan sikap bodohku dan kata-kata dan tindakan yang ceroboh," kata Irene dalam unggahan di laman Instagram pada Kamis (22/10) malam.

Dia menyadari banyak orang yang sudah membantunya mendulang popularitas dan menyesal telah menyakiti mereka melaui perilakunya yang tidak dewasa.

"Aku akan berpikir dan bertindak lebih hati-hati ke depannya," tutur Irene.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

아이린입니다. 저의 어리석은 태도와 경솔한 언행으로 스타일리스트 분께 마음의 상처를 드려 진심으로 죄송합니다. 제가 이 자리에 있기까지 함께 노력해주신 많은 분들의 도움이 있었는데 성숙하지 못한 행동으로 큰 상처를 드린 점 후회하고 반성하고 있습니다. 이번 일을 통해 지난 시간을 되돌아 보니 저의 부족한 언행이 많이 부끄러웠고 스태프분들의 소중함을 다시 한번 느끼게되었습니다. 앞으로는 이런 일이 없도록 더욱 신중히 생각하고 행동하겠습니다. 부족한 저를 응원해 주시는 팬 여러분과 이번 일로 인해 심려를 끼쳐드린 모든 분들께 진심으로 죄송합니다.

A post shared by IRENE (@renebaebae) on



Laman Yonhap mencatat, insiden "gapjil" yakni tindak pelecehan oleh seseorang yang memiliki posisi lebih kuat terkuak ketika seorang stylist mengungkapkan hal ini di laman Instagram beberapa waktu lalu.

Dia menyebut telah dilecehkan oleh seorang selebriti. Sang stylist, yang mengaku telah bekerja di industri hiburan Korea Selatan selama 15 tahun itu mengaku mengalami 20 menit yang seperti di neraka dan ini membuatnya menangis.

Meskipun dia tidak menunjukkan siapa sosok yang dia maksud, tagar "psiko" dan "monster" terarah pada Irene yang sebelumnya merilis lagu dengan judul yang sama.

Agensi Irene, SM Entertainment lalu mengeluarkan pernyataan berisi komitmen untuk untuk mencegah insiden serupa kembali terjadi. Pihak SM mengatakan, Irene sudah bertemu dengan stylist pada Kamis sore dan dengan tulus meminta maaf.

Baca juga: Irene Red Velvet bersiap debut di film

Baca juga: Irene & Seulgi Red Velvet pede bisa tampil kompak

Baca juga: Sub-unit Irene & Seulgi Red Velvet debut lewat lagu "Monster"

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020