Gorontalo (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Gorontalo meminta kepada pers untuk menghargai kode etik perbankan, seperti halnya setiap warga menghormati dan menghargai Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI).

Hal itu dikemukakan oleh pejabat sementara pemimpin BI setempat, Ahmad Arif, dalam acara bertajuk "Temu Wartawan" di Gorontalo, Rabu.

"Perbankan juga punya kode etik, tentu tidak semua informasi bisa diberitakan kepada masyarakat," katanya di hadapan wartawan cetak dan eletronik yang hadir pada acara itu.

Arif menilai pers cenderung mengangkat berita-berita maupun isu "panas" mengenai perbankan. Hal ini, menurut dia, bisa menjerumuskan pandangan masyarakat.

"Akibatnya, masyarakat jadi cenderung apatis terhadap perbankan di Indonesia," katanya.

Meski demikian, dia sependapat jika pers menjadi pihak yang melakukan kontrol sosial, tanpa terkecuali pada pihak perbankan.

Pers, kata dia, sebaiknya memegang peran sebagai penjernih persoalan agar setiap permasalahan yang terjadi dapat dipahami dengan benar oleh masyarakat.

"Pemikiran yang negatif, tentu akan membuat semuanya juga terlihat negatif," katanya. (KR-SHS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010