Samarinda (ANTARA News)- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) akan membangun Pusat Data Nasional (PDN) di Kaltim yang diharapkan bangunan dan infrastrukturnya sudah dimulai didirikan pada 2011.

"Lahan seluas empat hektare sudah kami siapkan di Samarinda Seberang untuk infrastruktur PDN. Persiapan untuk pendirian PDN ini sudah lama direncanakan," kata Trimurti Rahayu, Kepala Bidang Teknologi Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim di Samarinda, Kamis.

Menurut dia, secara nasional akan dibangun tiga PDN yakni di Batam, Jakarta, dan Samarinda.

Ibu Kota Provinsi Kaltim itu dipilih sebagai salah satu lokasi PDN karena empat alasan yakni infrastruktur teknologi informasi di di Samarinda sudah memadai sehingga masyarakat setempat sudah banyak yang `melek` (tidak gagap) teknologi.

Faktor ke dua adalah komitmen Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang ingin memanfaatkan sarana teknologi sebaik-baiknya untuk pelayanan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM masyarakat Kaltim.

Gubernur Kaltim dan bupati/wali kota se Kaltim pada 16 Juni 2009 telah menandatangani nota kesepakatan terkait pemanfaatan teknologi informasi.

Alasan ketiga adalah Kemenkominfo sudah setuju dengan pembangunan PDN di Kaltim yang ditandai penandatanganan MoU antara Menkominfo dengan Gubernur Kaltim pada Juni 2009.

Faktor keempat adalah Kaltim terutama Samarinda merupakan daerah yang aman, yakni terbebas dari berbagai bencana seperti gunung meletus, gempa, tanah longsor dan berbagai bencana lain yang kemungkinan bisa merusak sarana dan prasarana PDN, katanya.

PDN ini nanti akan berfungsi sebagai penyimpanan data di seluruh Indonesia, baik data pemerintahan, perpajakan, perbankan, pertahanan dan keamanan, sejarah dan sejumlah data lain yang dianggap penting.

"Semua data yang tersimpan ini nanti akan saling berhubungan pada tiga daerah yang sama-sama terdapat PDN. Misalnya data yang disimpan di PDN Samarinda, bisa juga dibuka di PDN Jakarta, atau Batam, begitu pula sebaliknya," demikian Trimurti Rahayu.



(T.KR-GFR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010