Nairobi (ANTARA News) - Sebuah kapal perang Amerika menangkap lima perompak Kamis setelah tembak-menembak di Lautan India sebelah barat Seychelles, kata Angkatan Laut AS.

Setelah bentrokan itu, kapal perang AS memburu kapal tersangka perompak yang rusak sampai kapal tersebut berhenti, katanya seperti dikutip Reuters.

Pasukan AL Amerika menangkap tiga perompak di kapal kecil dan dua orang lagi di kapal induk. AS menyatakan, mereka memperkirakan perompak meningkatkan serangan terhadap kapal dagang karena cuaca bagus dari Maret hingga Mei.

"Kapal USS Nicholas menangkap tersangka perompak Kamis setelah tembak-menembak, yang menenggelamkan sebuah kapal dan menahan sebuah kapal induk," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.

Tidak disebutkan dalam pernyataan AS itu apakah para perompak tersebut orang Somalia.

Sejumlah sumber perompak dan seorang pejabat maritim mengatakan, sebuah kapal Taiwan juga dibajak pada Kamis.

"Rekan-rekan saya membajak sebuah kapal Taiwan setelah pengejaran sulit hari ini," kata seorang perompak yang bernama Hassan kepada Reuters. "Dua kapal sedang berlayar bersama, namun satu berhasil kabur."

Andrew Mwangura, pejabat Program Bantuan Pelaut Afrika Timur yang berkantor di Kenya, mengatakan, kapal Taiwan Jin-chun Tsai 68 mungkin memang telah dibajak.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden dalam beberapa bulan ini meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Perompak dari negara Tanduk Afrika yang gagal itu saat ini menahan belasan kapal dan lebih dari 200 orang awak kapal, termasuk pasangan Inggris yang kapal pesiarnya dibajak di lepas pantai Seychelles.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Reuters/M014

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010