Kupang (ANTARA News) - Gereja-gereja Katolik dalam wilayah Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat pagi, dipadati umat untuk melaksanakan prosesi jalan salib Yesus untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus di Kayu Salib.

Mereka tekun dalam doa sambil menyaksikan jalan salib "hidup" yang dilakonkan sekelompok anak muda dalam bentuk tablo yang menggambarkan kisah sengsara Yesus sampai akhirnya wafat di Kayu Salib.

Prosesi jalan salib ini merupakan bagian dari perayaan pekan suci dalam tradisi Gereja Katolik sebelum hari raya Paskah yang diyakini umat Kristiani sebagai Kebangkitan Yesus Kristus.

Sementara perayaan Jumat Agung di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur di wilayah Keuskupan Larantuka, diawali dengan perarakan menghantar jenazah Yesus (Tuan Meninu) lewat laut dari Kota Rewindo menuju Pante Kuce di depan istana Raja Larantuka.

Prosesi lewat laut ini untuk memaknai Yesus sebagai inti, sedangkan Bunda Maria adalah pusat perhatian, Bunda yang bersedih, Bunda yang berduka cita (Mater Doloroso).

Ribuan peziarah Katolik termasuk di antaranya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Perdana Menteri Portugal Carlos Manuel Leitau Frota, sudah berada di Larantuka, sebuah kota kecil yang terletak di bawah kaki Gunung Ile Mandiri di ujung timur Pulau Flores itu untuk mengikuti Prosesi Jumat Agung tersebut.

Prosesi laut dengan melawan arus kencang di selat sempit Gonzalo antara Pulau Adonara dan Flores Timur daratan itu, akan berakhir di Pante Kuce, depan istana Raja Larantuka untuk selanjutnya diarak guna ditakhtakan pada armada Tuan Meninu di Pohon Sirih.

Pada sore harinya, patung Bunda Maria (Tuan Ma) yang telah dinobatkan sebagai pelindung Kota Reinha Rosari--sebutan khas untuk Kota Larantuka--diarak dari kapela-Nya menuju Gereja Katedral di jantung Kota Larantuka.

Setelah Patung Tuan Ma dan Tuan Meninu tiba di Katedral, barulah dilanjutkan dengan prosesi mengelilingi Kota Larantuka dengan menyinggahi delapan armida (perhentian), yakni Armida Missericordia, Armida Tuan Meninu (armada kota), Armida St Philipus, Armida Tuan Trewa, Armida Pantekebi, Armida St Antonius, Armida Kuce dan Armida Lohayong.

Urutan armida itu menggambarkan seluruh kehidupan Yesus Kristus mulai dari ke AllahNya (Missericordia), kehidupan manusiaNya dari masa Bayi (Tuan Meninu), masa remaja (St Philipus) hingga masa penderitaanNya sambil menghirup dengan tabah dan sabar seluruh isi piala penderitaan sekaligus piala keselamatan umat manusia.

Di wilayah Keuskupan Agung Kupang dan keuskupan lainnya, prosesi akan dilanjutkan dengan upacara "cium salib Yesus" pada sore hari untuk mengenang sengsara dan wafatnya Yesus Kristus di Kayu Salib.

Prosesi Jumat Agung di Larantuka, dihayati oleh umat Katolik setempat sebagai perenungan mengikuti perjalanan Bunda Maria yang begitu berduka cita dalam mengikuti penderitaan putraNya Yesus Kristus, sedang di wilayah keuskupan lain lebih mengedepankan pada kisah sengara Yesus sampai wafat di Kayu Salib.(L003/B013)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010