Musi Rawas (ANTARA News) - Komisi IV DPRD Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, mengimbau pihak Dinas PU Bina Marga setempat untuk melaksanakan tender dan pengerjaan proyek jalan serta jembatan secara profesional dan transparan.

"Selama ini anggaran untuk pemeliharaan jalan dan jembatan sangat tertutup, sehingga masyarakat luas banyak yang tidak mengetahui besaran dana dan volume pengerjaannya. Hal ini juga terjadi pada proses tender maupun proyek pembangunan untuk jalan dan jembatan baru," kata ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Musi Rawas, Ngadi, Minggu.

Ia mengatakan, himbauan yang dilakukan pihaknya tersebut tidaklah berlebihan mengingat untuk pengerjaan proyek pembangunan jalan dan jembatan maupun pemeliharaannya pada tahun sebelumnya, pihak DPRD sama sekali tidak mengetahuinya.

Akibatnya banyak proyek pembangunan jalan dan jembatan yang dikerjakan pada tahun 2009, belum lama dibangun sudah mengalami kerusakan.

Pada tahun 2010 ini kata dia, dinas PU Bina Marga Musi Rawas menerima anggaran untuk pembangunan fisik sebesar Rp214 miliar lebih yang akan digunakan untuk pembiayaan pekerjaan lanjutan tahun 2009 maupun proyek lainnya.

Agar pengerjaan proyek pembangunan ini tidak bermasalah supaya dilaksanakan secara transparan mulai dari pengumuman lelang di media massa, serta pemasangan pengumuman di papan pengumuman serta tidak memberikan pengerjaan proyek kepada rekanan (kontraktor) yang tidak jelas kantornya maupun kualitas pekerjaan yang mereka hasilkan.

Untuk itu mulai tahun ini pihaknya akan melakukan pemantauan secara ketat terhadap pelaksanaan kegiatan di dinas tersebut, hal dilakukan guna menghindari pengerjaan proyek yang dibangun asal jadi serta mengurangi kerugian negara.

Apa bila nantinya masih ada proyek yang dikerjakan asal jadi, dan menyebabkan negara mengalami kerugian maka pihak Komisi IV DPRD Musi Rawas akan merekomendasikan permasalahan tersebut kepada aparat penegak hukum agar tindak sesuai dengan kesalahannya.

Sementara itu kepala Dinas PU Bina Marga Musi Rawas, C Krisdanarto sebelumnya menjelaskan pada 2010 dinas yang dipimpinnya menerima dana ABPD senilai Rp214 miliar yang semula Rp240 miliar namun terjadi pengurangan dana setelah terkena efesiensi anggaran.

Dana sebesar itu kata dia, akan digunakan untuk lima proyek besar berupa pekerjaan lanjutan pembangunan lima jembatan senilai Rp25 miliar serta pembangunan jalan dan jembatan di beberapa kecamatan di daerah itu.

Sedangkan permasalahan mutu pekerjaan kata dia, saat ini sudah tim penguji dan penilai mutu proyek, sehingga bila sudah ada rekomendadi dari tim tersebut maka pihaknya akan menerima serta melakukan pembayaran atas pengerjaan suatu proyek. (NMD/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010