Jakarta (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Pendakian 7 Summits Indonesia hari ini bertolak menuju Timika, Papua, untuk memulai proses panjang pendakian tujuh puncak tertinggi di dunia.

Humas 7 Summits Indonesia, Bambang Hamid, kepada ANTARA di Jakarta Selasa menyampaikan bahwa tim yang berangkat terdiri dari 11 orang, enam diantaranya pendaki inti, seorang dokter, dan tiga pendamping.

Enam atlet muda yakni Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fajri Al Luth, Nurhuda, dan Gina Afriani, akan melaksanakan misi pendakian pertama yaitu ke Puncak Carstenz Pyramid atau yang oleh penduduk setempat dikenal dengan nama Ndugu-Ndugu.

Carstensz Pyramid adalah salah satu gunung salju yang berada di belahan katulistiwa selain Kilimanjaro. Gunung ini merupakan puncak tertinggi di kompleks pegunungan Jayawijaya.

"Tim 7 Summits Indonesia direncanakan tiba di Timika pada Selasa sore (6/4), selanjutnya mereka akan menginap untuk berbelanja perbekalan. Kemudian ke Tembagapura untuk memulai proses latihan karena mereka akan berlatih dulu dan penyesuaian diri sebelum mulai pendakian, sebab mereka belum pernah mendaki di gunung es," ujar Bambang Hamid .

Perjalanan ini direncanakan berakhir pada tahun 2012 dengan 7 Puncak Tertinggi yaitu Ndugu-Ndugu (Papua), Kilimanjaro (Afrika), Elbrus (Eropa), Vinson Massif (Antartika), Denali (Amerika), Aconcagua (Amerika Selatan), dan berakhir di Everest (Tibet).

Harapkan Dukungan

Bambang mengungkapkan ekspedisi 7 Summits Indonesia adalah ekspedisi yang besar, melibatkan banyak pihak, dan memerlukan dukungan moril dan materi yang tidak sedikit.

"Untuk itu ekspedisi ini memerlukan dukungan dari berbagai komponen bangsa untuk menjalankannya," katanya.

Dukungan bagi para pendaki dan tim ekspedisi, diakui Bambang sangat penting untuk menyemangati para pendaki. Salah satu upaya untuk menggalang dukungan tersebut adalah menggandeng Kantor Berita ANTARA untuk menjadi mitra media dalam misi ini.

"Penyebarluasan berita tentang misi ini oleh ANTARA sangat penting artinya bagi para pendaki dan tim yang terlibat di dalamnya. Semakin massif(luas, dan banyak, red) pemberitaanya, masyarakat akan mengetahui secara luas. Hal ini dapat memacu kami untuk dapat mencapai target pendakian di tujuh puncak dunia," ujarnya.

Sementara itu Direktur Perum LKBN ANTARA, Ahmad Mukhlis Yusuf menyambut baik keinginan mendukung ekspedisi 7 Summits Indonesia untuk bekerja sama dalam penyebarluasan informasi pendakian ini.

"ANTARA sebagai Kantor Berita Nasional sejak awal mendukung karena ekspedisi ini sejalan dengan visi ANTARA untuk mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia dan mendorong terciptanya masyarakat baru yang lebih bijak," ujarnya.

Mengapa ekspedisi ini juga diharapkan mendorong manusia untuk lebih bijak?.

"Karena ekspedisi ini akan membuktikan bahwa ketangguhan fisik manusia tak berarti apa-apa bila tanpa disertai dengan visi dan cita-cita yang kuat, ikhtiar terbaik, keteguhan, dan kerjasama yang baik," ujarnya.

Ekspedisi 7 Summits Indonesia merupakan gagasan dari komunitas pecinta alam, himpunan pendaki gunung dan penjelajah rimba "Wanadri" beserta komunitas kebudayaan Rumah Nusantara.

Ketua Umum Tim Ekspedisi 7 Summits Indonesia, Endriartono Sutarto mengatakan tujuan ekspedisi ini adalah memberikan kebanggaan untuk bangsa Indonesia.

Endriartono yang merupakan mantan Panglima TNI itu juga menyatakan tujuan kegiatan ini adalah mengangkat dan menyejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia, serta diharapkan menjadi penjelajahan terhadap upaya mengkampanyekan isu-isu pengetahuan dan lingkungan hidup, seperti bahaya kerusakan hutan dan ancaman pemanasan global.

(L.R022*P008/A011/S026)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010