PBB (ANTARA News/AFP) - Sekjen PBB Ban Ki-moon, Selasa, menyambut hangat kebijakan baru Amerika Serikat (AS) tentang penggunaan senjata nuklir dan menyebutnya sebagai "inisiatif yang tepat waktu".

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan PBB itu, Ban berharap kebijakan baru Gedung Putih itu akan membuka jalan bagi suksesnya konferensi nuklir pekan depan dan Mei mendatang.

Di sela lawatannya ke Asia Tengah, Ban menyambut penegasan kembali komitmen Presiden Barack Obama pada upaya mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Dalam perubahan besar kebijakan AS di bidang senjata nuklir itu, Gedung Putih menegaskan bahwa untuk pertama kalinya, negara non-senjata nuklir yang mematuhi kewajiban Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) tak perlu takut dengan serangan nuklir AS.

Perubahan kebijakan ini, kata Obama, tidak berlaku bagi Iran dan Korea Utara yang dicurigai berupaya mengembangkan senjata nuklir.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengharapkan inisiatif baru Obama ini menjadi momentum positif menjelang diselenggarakannya KTT keamanan nuklir di Washington DC pekan depan dan konferensi tentang peninjauan NPT di Markas PBB Mei mendatang.

Selain menjadi tuan rumah KTT keamanan nuklir di Washington DC pada Senin dan Selasa mendatang, pemerintahan Presiden Barack Obama juga terlibat dalam perundingan dengan Rusia tentang perjanjian baru yang disebut Obama akan "secara signifikan mengurangi senjata nuklir" kedua negara.

Konferensi tentang peninjauan NPT diselenggarakan sekali dalam lima tahun sejak perjanjian bersejarah yang kini ditandatangani 189 negara itu diratifikasi pada 1970.

Konferensi NPT terakhir diselenggarakan pada Mei 2005 tanpa menghasilkan kesepakatan apapun di antara para pesertanya. (R013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010