Sanur, Bali (ANTARA News) - Terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 dalam kongres ke-3 partai itu di Sanur, Bali, Kamis, membuktikan masih sangat kuatnya pengaruh `Trah Soekarno` dalam tubuh partai berlambang kepala banteng bermoncong putih tersebut.

Padahal sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan periode 2005-2010 yang telah demisioner, Guruh Soekarnoputra, berulang kali menegaskan, ini bukan partai `Trah Soekarno`, apalagi milik suatu keluarga atau sebuah oligarki tertentu.

"Masih sulit bagi PDI Perjuangan untuk bisa keluar dari dominasi `Trah Soekarno. Sejalan dengan itu, mengharuskan Megawati Soekarnoputri tak lagi keliru dalam menjalankan amanat yang benar dari Bung Karno (ayahnya, Proklamator Kemerdekaan RI), yakni benar-benar menegakkan partai ini sebagai partai rakyat sejati," kata Sekjen Presidium Forum Komunikasi Keluarga Besar Marhaenis (FK-KBM), Manganar Pasaribu.

Di sela-sela kegiatan kongres, ia menyebutkan, pengaruh kuat atau dominasi `trah Soekarno` masih akan terus berlangsung dalam dinamika partai yang terus berkembang di masa depan.

Hal senada diutarakan Dr Andreas H Pareira, pakar politik Universitas Parahiyangan (Unpar) yang juga menjadi panitia pengarah kongres.

"Agar ibu Mega bisa lebih kuat, kepemimpinannya mendatang perlu didukung sebuah kepengurusan yang mengkombinasikan barisan muda dan politisi berpengalaman," katanya.

Ini penting, karena menurut Andreas Pareira yang sebelumnya anggota Komisi I DPR RI, periode mendatang ditandai dengan mundurnya banyak politisi PDI Perjuangan se-angkatan Megawati Soekarnoputri karena faktor usia.

"Banyak politisi se-angkatan Mega akan mundur dari dunia politik. Karenanya, perlu dipersiapkan kader muda berpengalaman," katanya menjelaskan. (M036/P004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010