Jakarta (ANTARA News) - Sebagai persiapan Dreamworks Animation merilis "Shrek Forever After" pada 21 Mei, studio mereka kini tengah mengkonversi tiga film pertama yang hit di pasaran, ke dalam format stereo untuk disc Blu-ray 3D.

"Dimulai dengan film-film kami yang sudah dalam file digital. Untuk kembali dan membuat ulang ke dalam kualitas 3D tidaklah mahal, tetapi kami ingin mencapai hasil kualitas yang cukup tinggi," kata Jeffrey Katzenberg, CEO DreamWorks Animation Rabu saat Konvensi tahunan National Association of Broadcasters (Asosiasi Penyiaran Nasional).

Dia tampak optimistis mengenai tingkat inovasi teknikal dalam pembuatan film 3D, menghabiskan waktu mendiskusikan konversi tayangan aksi (action)--subyek penelitian cukup banyak sejak konversi 3D yang buruk pada "Clash of the Titans" yang dipertononkan di bioskop dan menuntut keprihatinan industri bahwa 3D yang buruk bisa mengancam format peluncuran.

"Kami baru saja mulai melihat investasi modal besar masuk dalam industri konversi 2D ke 3D dan ini yang paling dasar," katanya. "Ini sedang berubah sangat, sangat cepat. Saya cukup optimistis bahwa apakah itu 12 bulan atau 18 bulan atau 24 bulan dari sekarang, akan ada sebuah produk berkualitas dalam konversi 2D-3D."

Menilik George Lucas yang sedang mencoba mengonversi Star Wars dan James Cameron, serta "Titanic" dia berkata,"Mereka tidak akan melakukan apa pun untuk mengurangi bagian penting film."

Katzenberg memperkirakan proses itu akan memakan biaya 20 juta dolar AS perfilm dan butuh 18 bulan untuk menyelesaikannya.

Setelah melihat test 3D untuk Titanic, dia berkata:"Ini sangat spektakuler. Jim adalah seorang yang prefeksionis."

(Adm/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010