Jakarta (ANTARA News) - Onggokan bangkai-bangkai Mobil dan sejumlah alat berat yang terbakar usai bentrokan Koja pada Rabu (14/4) hingga sepanjang hari Jumat masih menjadi lahan rezeki bagi warga yang memanfaatkan besi rongsokan dari bekas kendaraan tersebut.

"Sejak jam 10 pagi, saya sudah mengais besi dari bangkai kendaraan, dan di ujung jalan sudah ada yang menadah," kata seorang penarik becak Sahrul alias buyung yang mendadak berubah profesi menjadi pemulung besi rongsokan di sepanjang jalan menuju ke terminal peti kemas Koja pada Jumat.

Sahrul mengungkapkan besi rongsokan dihargai Rp3 ribu Rp3500 per kilogramnya. Menurut dia, tidak ada yang melarang untuk mengais besi dari rongsokan itu.

Sahrul dan dan empat orang rekannya "banting setir" dari penarik becak di Kawasan Plumpang menjadi pemulung besi rongsokan. Pada Jumat sore dia mengaku bersama kawan-kawannya telah mengumpulkan 19 Kg besi.

"Memangnya Gayus (pegawai Depkeu golongan IIIA yang mempunyai rekening Rp25 miliar) saja yang boleh mengambil barang milik negara, saya juga berminat lagipula ini kan cuma besi rongsokan sudah kebakar lagi," ujar Sutarno pemulung besi asal Warakas.

Hingga hari jumat sore kegiatan mengais besi rongsokan itu masih berlangsung dan semakin giat dilakukan oleh para pemulung dengan membawa rekan rekan mereka yang melengkapi diri dengan peralatan seperti palu,linggis,dan alat las untuk membelah bongkahan besi serta kendaraan angkut berupa becak,sepeda motor, dan mobil pick up.(YUD/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010