Tampak Siring (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan 10 arahan untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional hingga lima tahun mendatang, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang memiliki fondasi ekonomi yang kuat.

"Lima tahun ke depan harus lebih baik dengan tema besar pertumbuhan tinggi dengan pemerataan. Itu bisa dicapai bila ekonomi di atas empat persen dengan size majority yang tinggi," kata Presiden saat membuka rapat kerja nasional di Istana Tampak Siring, Bali, Senin siang.

Bila ekonomi bisa tumbuh di atas empat persen, kata Presiden, bisa dikatakan pertumbuhan tinggi, tapi itu bukan tujuan akhir. "Karena itu, pertumbuhan tinggi dengan pemerataan yang baik," kata Presiden.

Sepuluh arahan Kepala Negara tersebut, selanjutnya dibahas oleh peserta rapat kerja yang terbagi ke dalam tiga kelompok kerja yang masing-masing membahas mengenai pembangunan ekonomi, program pembangunan berkeadilan dan program prorakyat.

"Permasalah internal seperti ekonomi biaya tinggi, hambatan birokrasi bila bisa di atasi maka capaian akan lebih baik lagi, peluang yang ada jangan disia-siakan," katanya.

Presiden kemudian menyampaikan sepuluh hal yang harus diperhatikan, yaitu pertumbuhan ekonomi, penurunan pengangguran dengan meningkatkan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan perkapita hingga 4.500 dolar AS perorang pada 2014 dan terjaganya stabilitas ekonomi.

Kepala Negara juga mengingatkan pentingnya pembiayaan dalam negeri yang semakin kuat, ketahanan pangan dan air yang semakin meningkat, ketahanan energi, daya saing ekonomi nasional dan memperkuat upaya pembangunan dengan pendekatan green economy.

"Sepuluh hal itu silahkan didiskusikan, rumuskan arah kebijakan dan startegi. Saya ingin ada satu hasil, yaitu strategi Tampak Siring, sebagian dari itu kita tuangkan dalam Inpres, itu hasil yang ingin kita capai," kata Presiden.(P008/S023)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010