Pekanbaru (ANTARA News) - Joice Evelyn (4), pasien yang diduga terjangkit virus mematikan H5N1 atau flu burung meninggal pada Rabu pukul 14.35 WIB, setelah dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau.

Joice, warga Sidomulyo, Pekanbaru, dirawat diruang isolasi sejak Senin (26/4) malam, setelah sebelumnya dirawat di RS Santa Maria Pekanbaru. Putri pasangaan Harapan Bagariang dan Boru Nainggolan tersebut sebelumnya mengalami panas tinggi hingga 39 derajat celcius dan hembusan napas yang mencapai 90 perdetiknya.

Harapan Bagariang, ayah korban mengaku sebelum mengehembuskan nafas terakhir suhu tubuh Joice semakin tinggi dan juga diiringi nafasnya yang semakin sesak.

"Joice tidak pernah kontak dengan unggas sebelumnya. Begitu juga dirumah tidak ada unggas yang dipelihara satu pun," ujar ayah tiga orang putri itu.

Dikatakannya, sebelumnya Joice mengalami panas tinggi selama seminggu dan dirawat di RSUD Arifin Achmad. Namun kemudian dibawa ke RS Santa Maria, dikarenakan pelayanan yang kurang optimal di RSUD.

"Setelah satu hari di RS Santa Maria, dokter yang merawatnya mengatakan Joice terkena virus. Akhirnya, dirujuk kembali ke RSUD Arifin Achmad, karena satu-satu RS yang dijadikan tempat perawatan pasien flu burung," katanya.

Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUD Arifin Achmad, dr Azizman Saad, Sp.P mengatakan kondisi korban diduga kuat terkena virus H5N1 dikarenakan separuh dari paru-paru korban sudah tertutup.

"Berdasarkan hasil rontgen diketahui paru-paru korban sudah tertutup. Dan juga mengalami panas tinggi," katanya.

Ia menambahkan pihak RS sudah berupaya maksimal menyelamatkan anak tersebut.

"Kita sudah berupaya maksimal, namun setelah dirawat intensif kondisinya semakin buruk," katanya.
(KR-IND/E010/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010